❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞
⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Valerie menghela napas panjang, menumpukan tangannya pada tembok pembatas menara. Sudah lewat berminggu-minggu semenjak penyelidikan Région Rhône-Alpes dimulai, tetapi sampai sekarang, belum ada titik terang yang bisa dilihat dari masalah ini.
"Brengsek.." Gadis itu menyugar rambut pirangnya dengan tangan gemetar. Dia terdiam beberapa saat, menunduk. "... Dingin. Harusnya aku memakai syal.." Gumam Valerie, dengan satu tangan bergerak naik untuk menghapus sesuatu yang basah di sudut mata kirinya.
Gadis itu kembali menghela napas panjang, berbalik untuk segera melangkah menuju pintu keluar. Entah karena apa, tetapi setelah Valerie sampai pada tangga terakhir dan langkahnya mulai berpijak ke halaman depan, suasana benar-benar ramai. Anak-anak perempuan terlihat membentuk sebuah lingkaran yang berpusat pada satu orang.
Memilih bersikap tidak peduli, Valerie berbalik untuk kembali berjalan masuk ke dalam istana, sampai pandangan matanya menangkap si pusat perhatian anak-anak perempuan yang tampaknya sangat kesusahan meladeni mereka. Dia mendengus geli, berpikir bahwa rupanya anak tidak tahu sopan santun itu sangat populer. Ketika Valerie ingin mengalihkan pandangan, si pusat perhatian tersebut malah tanpa sengaja menemukan dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ekspresi Asterope langsung berubah cerah, ketika cara untuknya kabur telah datang sendiri. Lelaki itu mengangkat satu tangan, berteriak lantang. "BABE!!"
Seketika semua anak perempuan yang mengerumuni Asterope menoleh ke belakang. Pandangan mereka tampak tidak percaya. Sementara Valerie terperangah, menjelek-jelekkan lelaki itu dalam pikirannya seketika karena telah bertindak mengundang masalah baru. Dia akan kabur darisana, tetapi Asterope sudah lebih dulu menerobos kerumunan anak perempuan itu dan kini merangkul pundak Valerie sok akrab.
