Vote dulu yuk
sebelum baca🐍𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣
"She laughed and danced with the
thought of death in her heart.""Angin membawa terbang Bunga Dandelion, menyisakan tangkai kosong yang tidak lagi indah dan tanpa arti. Kemudian, Bunga Dandelion itu kembali tumbuh oleh bibit yang ia tanam. Tetapi tanpa sang angin, yang tersisa hanyalah tangkai dan bunga yang akan kering sebelum berakhir mati."
•••
Valerie membuka mata, dan yang pertama kali menyambutnya adalah langit-langit kamar yang dulu ia tempati di Manor Malfoy dan suara Annie. "Nona.."
Tetapi mendengar suara seseorang yang menyayanginya seperti itu hanya membuat ia semakin merasa mati. Dan Valerie diam-diam bertanya melalui sorot mata kosongnya kepada langit-langit kamar. Kenapa semua orang meninggalkannya? Kenapa semua orang satu-persatu melangkah ke tempat yang tidak bisa lagi ia gapai dan lihat? Kenapa ia harus ditinggalkan sendirian di tengah dunia yang terasa seperti neraka?
Albert, Kimberly, Maverick, Sereia, Cedric, Serephina, Aiden ... Dan bahkan Valerie juga telah kehilangan dirinya sendiri.
Suara pintu terbuka adalah apa yang ia dengar selanjutnya, disusul pergerakan Annie yang segera bangkit dari sisi ranjang, berjalan keluar, dan suara pintu tertutup setelah itu terdengar.
Tapi demi apapun yang hidup, Valerie hanya tidak ingin kehilangan satu orang. Satu orang saja. Ia tidak ingin kehilangan pria yang saat ini tengah berdiri sambil menatapnya. Selamanya. Bahkan jika bisa, Valerie ingin bersama orang ini ... Lebih lama dari selamanya.
"Evie.."
"Baiklah, sudah diputuskan. Tunggulah disini. Ayah akan menyiapkan makanan untuk piknik kita, Evie."
"Kemana pita rambutmu, Little girl? Kenapa kau melepasnya, hm? Lihat sekarang rambutmu berantakan."
"Tanganmu."
"Come on, Evie. Jangan marah lagi, dan ayo makan cake saja."
"Hei, Little girl. Terbangun? Tidurlah lagi.."
"Tentu. Ayah tidak akan meninggalkan Evie."
"Evie adalah anak yang sangat baik. Ayah akan segera pulang ke rumah, oke?"
Valerie memejamkan mata sejenak, dan tanpa menatap pria itu, ia berbisik.
"Hentikan semua ini."
Voldemort terdiam. Ia memandang putrinya cukup lama, lalu memutuskan duduk di sisi ranjang, dan ia menunduk untuk mencium lama puncak kepala Valerie. "Ayah memimpikannya sangat lama." Bisik pria itu. "Ayah tidak bisa melakukan itu, Daughter.."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)
Fanfic❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞ ⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...