❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞
⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...
Part ini tembus 30 vote ya Jangan jadi sider Bund :(
𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣
"avada kedavra!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kedua kelopak mata valerie terbuka dengan segera ketika mimpi buruk itu datang. cedric ... dalam mimpi tersebut, cedric-nya tewas.
valerie mengepalkan tangan, segera bangkit dan menatap ke sekitar. rupanya ia tertidur di perpustakaan saat sedang mengerjakan tugas care of magical creatures. gadis itu menghela napas panjang. akhir-akhir ini ia jadi suka bermimpi buruk semenjak cedric mengatakan ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti turnamen triwizard.
"menyebalkan.." valerie bergumam pelan, mencoba menguasai tubuhnya yang gemetar. ia menutup mata sejenak, sampai sebuah usapan halus pada kepalanya membuat gadis itu mendongak. "ced.."
"mimpi buruk?"
cedric menunduk, mencium lama puncak kepala valerie sebelum kemudian duduk di kursi samping gadis itu. "maaf. aku ingin membangunkanmu tapi kau tertidur sangat pulas, love."
"tidak apa-apa.." valerie tersenyum. ia menatap netra abu-abu cedric cukup lama. "kau benar-benar akan ikut dalam turnamen, ced?"
"percaya padaku, love. aku janji aku akan baik-baik saja dan menjadi pemenangnya."
valerie terkekeh. ia mengusap halus pipi cedric dan kini berganti duduk di pangkuan lelaki itu, mengalungkan tangannya pada leher cedric dan mulai mencium bibirnya.
ciuman mereka berlangsung sedikit kasar. cedric mencium valerie seolah bibir gadis itu adalah udara dan dia tidak bisa bernapas. hingga beberapa saat kemudian, valerie mengakhiri ciuman mereka dan menyandarkan dahinya pada pundak lelaki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"aku mencintaimu, val."
valerie tersenyum. ia menghirup dalam-dalam aroma tubuh cedric lalu menjawab. "aku lebih.." bisik gadis itu. "ketika aku bersamamu aku merasa sangat aman. like i'm home.." lanjutnya. "and no one can have the part of me i gave to you, cedric. kau akan selalu menjadi cinta kedua dalam hidupku setelah ayah."
