Semoga vote-nya bisa lebih dari
20 ya. Jangan jadi sider bund :(((((Part terakhir tahun ketiga🍏
𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣
•••
hospital wing
"menyingkirlah, diggory! kau pikir kau siapa sehingga bisa berada disini!!"
"aku kekasihnya, malfoy. jika kau lupa."
"oh, hanya kekasih. aku sahabat vee sejak bayi, jadi menyingkirlah."
samar-samar, valerie dapat mendengar pertengkaran dari dua suara yang sangat ia kenali. gadis itu ingin bangun, tetapi tubuhnya terasa sangat lemah dan suaranya seolah tercekat tanpa mau keluar.
"c-ced ... d-dra-ke.." bisik valerie pelan, membuat suara-suara pertengkaran itu terhenti seketika. sebagai gantinya, ia dapat merasakan masing-masing sisi ranjangnya ditekan.
"vee!!" pekik draco, sembari memeluk leher valerie erat. wajahnya tampak kacau dan khawatir. "apa kau baik-baik saja? bagaimana keadaanmu? kau lapar? haus?"
"biarkan val sejenak, malfoy." tegur cedric.
"diam saja, diggory. ini waktu khusus kami. kenapa kau tidak keluar-keluar, sih?!"
"kenapa tidak kalian berdua saja yang keluar?" suara dingin itu membuat cedric dan draco menoleh. disana, profesor snape berdiri dengan tatapan pengusiran yang kentara dari kedua netra hitamnya. "keluar. sekarang. juga."
"tapi profesor--" draco ingin membantah. tetapi snape langsung beralih melotot padanya, membuat lelaki itu kembali terdiam, beralih menatap valerie. "aku akan datang sore nanti. istirahatlah setelah kalian bicara, oke."
draco mengusap-usap rambut pirang valerie, lalu melangkah keluar melewati snape. sementara cedric tersenyum dan mengecup puncak kepala gadisnya. ia berbisik. "kita akan berbicara lain waktu. sampai nanti, love." kemudian, cedric tersenyum ke arah snape dan melangkah keluar dari hospital wing.
suasana kembali senyap. valerie menatap snape dengan pandangan yang tidak bisa diartikan, tetapi ia tersenyum. "halo, uncle." sapa gadis itu dengan suara serak, membuat snape menghela napas kasar, melangkah untuk berpindah ke sisi ranjang valerie.
"membuat api besar yang berhasil membakar seseorang hingga terpental.." komentar sang profesor ramuan. "apa kau berencana menjemput kematianmu lebih cepat, valerie? sudah kujelaskan, bahwa meskipun api hijau adalah kekuatan yang hebat, tetapi memakainya dalam jumlah sedang saja sudah bisa menggerogoti jiwamu."
"uncle.." valerie menghela napas panjang, ketika ingatannya jatuh kembali pada hari itu. "bahkan meskipun ini menggerogoti jiwaku, aku ingin bisa menggunakannya untuk melindungi orang yang berharga bagiku." gadis itu menjeda. ia tersenyum pahit. "sama seperti ayah.."
snape terdiam sembari menoleh ke arah lain. "itulah persamaan terbesar kalian, valerie." ucapnya diiringi tawa hambar. "kau dan ayahmu ... kalian semua sama-sama ingin menyelamatkan semua orang." ada jeda sejenak disana, sebelum snape melanjutkan. "koma selama satu bulan karena menggunakan salah satu mantra api hijau tingkat tinggi. itu pasti sebanding bagimu, kan."
dan valerie hanya tersenyum, membuat snape merasa frustasi seketika. pria itu mengusap wajahnya kasar. "ada yang ingin bertemu denganmu."
"siapa?" tanya valerie penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)
Fanfiction❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞ ⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...