❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞
⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...
"Sacrifice. That's what we do for the people we love."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
takut.
valerie ketakutan.
tetapi bahkan jika dia diberi satu kesempatan lagi, valerie masih akan tetap memilih menyelamatkan sirius. dan kini ... kematian telah datang padanya sesuai yang mereka semua harapkan. apakah sekarang kimberly sedang tersenyum?
valerie menahan napas, merasakan rengkuhan erat sirius ketika mereka berdua jatuh melewati ambang pintu kuno di belakang tudung. gadis itu menutup mata. kegelapan dan kedinginan seolah bersatu untuk menghancurkannya hingga berkeping-keping.
"venus."
"venus."
"venus."
tubuh valerie gemetar. tetapi perlahan, kedinginan disekelilingnya melebur menjadi kehangatan yang menyenangkan.
"it's okay, little one. daddy's here."
gadis itu tidak pernah tahu bagaimana suara albert. tetapi ketika ia mendengar suara itu secara langsung, valerie tahu ayahnya ada disana. gadis itu membuka mata, dan hamparan bunga yang sangat indah segera menyambut pandangannya dengan begitu manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
albert berdiri di depan valerie. berjarak 10 langkah dari tempat dimana gadis itu berpijak.
"ayah.." valerie berbisik, terpaku menatap albert yang tersenyum dihadapannya. pria itu mendekat hingga jarak mereka hanya tersisa 1 langkah, dan albert berlutut dengan satu kaki dihadapannya. pria itu meraih satu tangan valerie yang bebas dan meremasnya lembut.
albert mendongak. dan valerie belum pernah mendapatkan sorot mata seperti itu, bahkan dari tom sekalipun. cara albert menatapnya membuat ia merasa berharga dan begitu dicintai. dan mungkin karena itu jugalah, sedetik kemudian, valerie sudah beralih memeluk erat tubuh albert dan menangis pelan.
