𝗛𝗘𝗥 || Chapter 27

1.6K 293 96
                                    

Pada vote ya, yang baca banyak
tapi votenya gak nyampe 20😭

𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣

valerie menyugar rambut pirangnya tenang, melangkah menyusuri koridor untuk mencari hermione, ketika ia tiba-tiba saja melihat gadis itu berlari ke arahnya dengan sebuah surat di tangan. ekspresi hermione tampak gusar, dan ketika pandangannya menemukan valerie, ia dengan cepat berlari memeluknya.

"val!" teriak hermione dengan suara gemetar. "kau harus tahu ini. kau harus tahu."

valerie yang kebingungan pun langsung mengusap punggung hermione dan bertanya dengan nada lembut. "ada apa, mioney?" ucap gadis itu, membuat hermione menjadi lebih tenang. "katakan padaku. ada apa?"

"buckbeak, val.." bisiknya pelan. ia lalu melepaskan pelukan mereka, dan memberikan surat di tangannya pada valerie. ketika gadis itu membaca keterangan yang tertera disana, ekspresinya langsung berubah muram. "hagrid kalah dalam persidangan. buckbeak akan dihukum mati."

ini adalah hal yang sudah valerie perkirakan sejak awal ketika draco mengatakan keterlibatan komite pemunahan satwa gaib. tetapi membaca surat resminya langsung, ternyata lebih tidak menyenangkan daripada yang ia duga.

"kita harus memberitahu ron dan harry, mioney." usul valerie, membuat wajah hermione langsung tampak muram. "hei, jangan bilang kau masih bertengkar dengan ron dan harry?"

hermione menunduk. "i-itu.." ucapnya gugup. "aku mencoba, val. tetapi ron selalu saja mengungkit soal kematian tikusnya, dan harry sepertinya masih kesal soal firebolt."

valerie menggeleng pelan, lalu segera menarik tangan hermione untuk mencari keberadaan kedua sahabat lelaki mereka itu. "kita semua sudah bersahabat sejak tahun pertama, mioney. aku yakin kalian bisa berbaikan lagi. lalu kupikir, harry dan ron juga harus tahu tentang ini."

"kau yakin?" bisik hermione. ia masih tampak tidak mau bertemu harry dan ron, membuat valerie terkekeh sembari mengangguk semangat, dan hermione akhirnya bisa sedikit merasa lebih lega.

mereka kemudian tiba di koridor tempat para satpam troll mondar-mandir, dan valerie bisa menangkap keberadaan harry juga ron yang tampak gelisah. ia segera berbalik ke arah hermione dengan pandangan bertanya.

"peta perampok mereka disita profesor lupin." bisik gadis itu memberitahu. kedua sudut bibirnya sedikit naik hingga menyunggingkan seulas senyuman puas. "setidaknya mereka tidak akan bisa melanggar peraturan lagi dengan memanfaatkan peta itu. ayo, val."

"mau syukurin kami ya, hermione?" tanya ron kesal, ketika mereka berhenti di depan dua lelaki gryffindor tersebut.

"oh ayolah, ron." valerie menggelengkan kepalanya jengah. "hermione bukan musuhmu." lanjutnya, tetapi ron hanya mendengus pelan.

"tidak." tambah hermione. dia memegang sepucuk surat yang tadi dan bibirnya kembali bergetar. "hanya menurut val, kalian harus tahu ... hagrid kalah. buckbeak akan dibantai."

"mereka tak boleh melakukan ini." balas harry. "tak boleh. buckbeak tidak berbahaya."

"ayah malfoy sudah membuat komite ketakutan sehingga memutuskan begitu." ucap hermione sembari menyeka matanya. sementara valerie hanya terdiam, membenarkan semua perkataan gadis itu dalam hati. "kau tahu dia seperti apa. anggota komite itu orang-orang tua bodoh dan mereka ketakutan. tapi akan ada naik banding, selalu ada. hanya saja aku tak melihat ada harapan ... tak akan ada yang berubah."

"ada." balas ron tak terima. "kau dan val tak harus mengerjakan semuanya sendiri sekarang, hermione. aku akan membantu."

"oh, ron!"

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang