𝗛𝗘𝗥 || Chapter 58

783 154 10
                                    

Vote dulu yuk Bund
sebelum baca🌚🍏

𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣

"No one knows how
much I cried that day."

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"ah. tapi, eden. bisakah kau menunggu diluar dulu? aku mau memperbaiki penampilanku sebentar."

harry mengangguk. lelaki itu lalu berjalan keluar dari ruang kelas, sementara valerie segera memandang berkeliling. ia ternyata berada di ruang ramalan lama yang sudah tidak terpakai lagi. gadis itu lalu tersenyum ketika ia melihat sebuah bola kaca lama di rak sudut kelas. valerie mengambil bola kaca itu dan menyimpannya di tas yang ia pakai dibalik jubah slytherin, kemudian melangkah keluar.

"siap, venus?"

"ya, eden."

mereka lalu berjalan keluar menuju hutan terlarang, dimana sekitar enam atau tujuh thestral sudah menunggu. hermione, ron, neville, ginny, dan luna juga ada disana.

"valerie." mereka menyapa senang, yang dibalas valerie dengan senyuman kecil.

harry kemudian membelitkan tangannya erat-erat ke surai halus thestral terdekat, menempatkan sebelah kaki ke tunggul di dekatnya dan naik ke punggung kuda
itu. neville juga telah naik ke punggung thestral berikutnya.

sementara valerie akan naik ke thestral yang lain, tetapi harry lebih dulu mengulurkan tangan. "aku bisa naik thestral sendirian, eden."

"tidak. kau harus naik denganku, venus." tegas lelaki itu, membuat mau tak mau valerie menerima uluran tangan harry dan menempatkan diri untuk duduk di belakang lelaki itu.

sementara luna juga sudah di tempat, duduk menyamping dan mengatur jubahnya seolah-olah dia melakukan ini setiap hari. namun, ron, hermione, dan ginny masih berdiri diam di tempat.

"bagaimana kami harus naik?" tanya ron lemah. "kalau kami tidak bisa melihat benda-benda ini?"

"oh, mudah." jawab luna, meluncur dari thestralnya dan berjalan cepat ke arah mereka. "kemarilah.."

"ini gila." ron bergumam, memindahkan tangannya yang bebas ke leher kuda itu. "gila ... kalau saja aku bisa melihatnya.."

"kau sebaiknya berharap dia tetap tidak terlihat." balas harry. "kalau begitu, kita semua siap?"

valerie dan yang lainnya mengangguk.

"oke.." harry memandang ke bagian belakang kepala hitam thestralnya gugup. "kementerian sihir, pintu masuk pengunjung, london, kalau begitu." lanjutnya tidak yakin. "er ... kalau kamu tahu ... ke mana harus pergi..."

sejenak thestral itu tidak melakukan apapun, hingga dengan gerakan menyapu yang hampir menjatuhkan, sayap-sayap di kedua sisi membentang, dan kuda itu meringkuk lambat-lambat, lalu meluncur ke atas begitu cepat dan curam sehingga valerie memeluk pinggang harry.

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang