❝The hero would sacrifice you to save the world, but the villain would sacrifice the world to save you.❞
⁂̩̩͙͙ 𝙏𝙃𝘼𝙏 𝙄𝙎 𝙃𝙀𝙍. Pure, loyal, lovely-eyed, fairytale face. She's a mess of gorgeous chaos. She is brave and strong and broken all at...
sesampainya di malfoy manor, aku sedikit dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tidak terduga. aku mengenal orang itu meskipun tidak terlalu baik. aunty cissy pernah menceritakan tentang dirinya padaku.
"dumbledore.." uncle lucy menyambut pria tua itu dengan senyum tipis. mungkin sangat tipis hingga aku pikir hanya aku yang bisa melihatnya. "aku terkejut menyambutmu disini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"aku datang untuk bertemu cucu dari mendiang sahabat lamaku, malfoy."
aku terdiam di samping uncle lucy yang masih menggenggam erat tanganku karena kami berapparate tadi. aku mengerjab sebentar, berpikir apakah orang yang dimaksud oleh pria tua ini adalah diriku.
"kau tidak bisa melakukan itu, dumbledore." suara uncle lucy terdengar semakin tajam, membuat untuk sesaat bergidik ngeri. aku tidak pernah melihat sisi ayah drake yang seperti ini.
"kau tidak memiliki hak untuk melarangku, malfoy." pria itu-dumbledore-menoleh ke arahku sembari mengulas senyum pada wajahnya. "akhirnya kita bertemu, nak. kau memiliki mata maverick."
maverick gaunt. kakekku. seseorang yang juga disebutkan nagini waktu itu.
"aku adalah walinya." uncle lucy sedikit menggeser tubuhku ke belakangnya. "aku sudah menganggapnya sebagai bagian dari malfoy, dumbledore. jelas menemuinya membutuhkan izinku."
"uncle.." aku berkata lembut, menarik ujung pakaian serba hitamnya hingga membuatnya dan dumbledore menoleh padaku. "biarkan saja. aku mau bicara padanya."
raut uncle jelas menunjukkan ketidaksukaan yang kentara. namun meski begitu, uncle lucy mengangguk, melepaskanku dari penjagaannya dan membiarkan aku menerima uluran tangan dumbledore.
kami berdua lalu berapparate dari manor.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
satu kalimat yang bisa kuucapkan. tempat ini indah sekali. aku menatap sekelilingku takjub, dimana hamparan bunga-bunga putih dan pegunungan, juga angin lembut yang menerpa menjadi penyambut pertama ketika aku membuka mata.
