𝗛𝗘𝗥 || Chapter 24

1.7K 291 80
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Btw ini bukan part yang ilang bund.
udah gue ubah semua yang ini.

3200 words. ceritanya
mau balas dendam sama
part yang ilang kemarin🧘‍♀️

𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣

"bagaimana rasanya dicakar buckbeak?"

"apa kau sudah baik-baik saja?"

"aku membawakan coklat dan buah favoritmu."

"bagaimana perasaanmu?"

"aku sudah tahu ini akan terjadi sejak dumbledore memperkerjakan seorang mantan tawanan azkaban yang bahkan belum lulus sekolah sebagai guru kita!"

dan komentar-komentrar kejam itu mulai saling bersahut-sahutan di antara anak-anak slytherin yang lain. mereka memang sudah tidak menyukai hagrid semenjak ia diangkat menjadi guru, apalagi dengan adanya kejadian seperti ini di hari pertama ia mengajar.

selesai makan malam, semua anak slytherin memang bersama-sama datang untuk menjenguk valerie di hospital wing. ah, pengecualian untuk draco. lelaki itu sudah menemani valerie selama hampir enam jam. dia bahkan membolos pelajaran dan hanya pergi sekali meninggalkan hospital wing karena ingin mandi dan berganti pakaian.

"aww!!" pekik valerie tiba-tiba, membuat ejekan-ejekan itu terhenti seketika. mereka semua langsung menoleh khawatir ke arah valerie dan kembali berkerumun di sekitar ranjang gadis itu. "tanganku sakit dan ruangan ini benar-benar sesak." keluhnya.

draco yang seolah mengerti maksud gadis itu pun langsung berdiri dan melemparkan tatapan mengusir pada anak-anak slytherin lain.

"apa yang kalian lihat?!" ucap draco galak. "keluar kalian semua!"

meski masih tampak tidak rela, mengikuti ucapan draco, anak-anak slytherin lain akhirnya mulai melangkah pergi dari hospital wing setelah terlebih dahulu melontarkan kalimat-kalimat penyemangat untuk valerie. mereka juga meninggalkan banyak sekali makanan untuknya.

"apa tanganmu masih sakit, vee?"

"ini sudah tidak apa-apa, drake." jawab valerie tenang. tetapi sepertinya draco masih tampak tidak puas dengan jawaban yang ia berikan. lelaki itu tanpa henti menyorot pada tangan kanan valerie yang diperban.

"sekolah benar-benar tidak waras ketika memutuskan mengangkat hagrid menjadi guru." ucap draco kesal. "dewan sekolah dan kementrian sihir sudah mendengar tentang ini, vee. ayah marah sekali saat kukirimi surat tadi. untunglah mereka sudah memutuskan bahwa sebentar lagi hewan itu akan dihukum mati, dalam sidang kasus buckbeak melawan komite pemunahan satwa berbahaya."

"wait ... what?!" kedua mata valerie melebar. menatap tidak percaya pada lelaki pirang platinum dihadapannya ini.

draco tersenyum miring. "buckbeak akan dihukum mati, vee." ulangnya. "yah, hewan kasar bodoh itu tidak bisa tetap dibiarkan berkeliaran setelah melukai seorang murid, kan? dan aku setuju dengan itu. keputusan mereka sangat bijaksana.

"drake.." valerie menyugar rambut pirangnya setenang mungkin. "keluar dari sini. sekarang."

"apa? tidak mau." jawab draco. "aku akan menemanimu. kalau perlu aku juga akan sekalian tidur disini. aku tidak mau meninggalkanmu, vee."

"aku tidak apa-apa. jadi pergilah dari sini. kau, dasar pirang sialan." valerie menutup wajah dengan satu tangannya yang baik-baik saja. "bodoh. aku lupa kalau aku juga pirang." lanjutnya.

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang