𝗛𝗘𝗥 || Chapter 25

1.7K 295 110
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Bund sori deh kayaknya
part ini bakal boring :)
habis ide soalnya :)

Oh iya
Tangan Valerie itu gak digendong
kayak Draco di film ya bund.
cuma diperban biasa aja
karena Valerie gak mau ribet.

𝓗𝓸𝓹𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓲𝓽❣

valerie menyugar rambut pirangnya setenang mungkin, sembari melangkah keluar dari ruang guru setelah profesor lupin mempersilahkannya. gadis itu menghela napas panjang, merutuki dirinya sendiri yang sampai lepas kendali dihadapan semua orang. valerie bahkan baru bisa berhenti menangis setelah lupin memeluknya selama beberapa menit.

sungguh, itu sangat memalukan. pada akhirnya, valerie memilih pergi ke perpustakaan. ptih adalah pelajaran terakhir di sore ini, jadi ia berpikir untuk membaca buku sampai jam makan malam tiba.

"valerie dear.." sapa madam pince. "senang melihatmu lagi. bagaimana keadaan tanganmu?"

"sudah lebih baik, madam pince." jawab valerie sembari tersenyum. "sudah lama aku tidak datang ke perpustakaan. aku merindukan aroma buku. kalau begitu, aku pergi dulu, madam."

madam pince mengangguk sembari mengusap halus puncak kepala valerie. gadis itu lalu melangkah ke arah rak-rak tinggi perpustakaan, dan mengambil buku sejarah sihir sebagai bacaan ringan, kemudian duduk di sebuah meja kosong yang jauh dari meja-meja lain. disaat seperti ini, valerie sangat benci pengganggu. dan setelah itu, ia mulai tenggelam dalam lembar demi lembar buku ditangannya.

buk!

kening valerie mengerut tidak senang ketika sebuah buku mendarat di meja depannya.

"eum maaf." ucap lelaki itu. "tetapi semua meja sudah penuh. apa aku ... boleh duduk disini?"

 boleh duduk disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cedric. cedric diggory.

valerie memang tidak suka pengganggu. tapi cedric akan masuk dalam pengecualiannya.

"silahkan." jawab gadis itu. "lagipula, meja ini bukan milikku."

cedric tersenyum dan segera duduk dihadapan valerie. "sebenarnya secara teknis, seluruh hogwarts adalah milikmu." gumam lelaki itu sembari membuka buku ramuan dan mulai membacanya.

valerie mengabaikan walaupun ia ingin sekali berbincang lebih jauh dengan cedric. sayang sekali, tetapi tanggal-tanggal rapat penting petinggi dunia sihir ini jauh lebih menarik bagi matanya untuk dibaca.

"selene targaryen.." bisik cedric pelan tiba-tiba, menyebutkan nama pencipta beberapa ramuan tingkat tinggi yang terkenal. "terlihat seperti sebuah seni dunia sihir."

"she didn't look like art." balas valerie, membuat cedric mendongak untuk melihat gadis itu. "she was art, ced."

"kau mengenalnya?"

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang