𝗛𝗘𝗥 || Chapter 10

3K 430 37
                                    

vomment ya :3
ini 3809 words❤

pukul setengah empat sore itu, valerie, pansy, draco, daphne, louis, william, dan anak-anak slytherin lainnya bergegas menuruni undakan depan menuju halaman untuk ikut pelajaran terbang pertama mereka. hari itu cerah, dengan angin sepoi-sepoi dan rerumputan yang bergoyang, sementara mereka berjalan melintasi halaman landai menuju lapangan yang berhadapan dengan hutan terlarang.

mereka sampai di sana lebih dulu dan mendapati dua puluh sapu berderet rapi di tanah. beberapa saat kemudian, anak-anak gryffindor telah tiba dengan disusul guru mereka, madam hooch. rambutnya pendek kelabu dan mata kuning tajamnya hampir menyerupai mata elang.

madam hooch menoleh pada valerie, tersenyum lembut untuk menyapa putri dari murid kesayangannya dulu.

"nah, apa lagi yang kalian tunggu?" ucapnya. "semua berdiri di sebelah sapu. ayo, cepat."

valerie langsung berpindah ke sisi sapunya.

"julurkan tangan kananmu di atas sapu." seru madam hooch di depan. "dan katakan, up!"

"up!" semua berteriak.

tanpa kendala, sapu itu langsung naik ke tangan valerie, disusul draco dan harry kemudian.

sapu hermione cuma berguling di tanah, sementara sapu neville malah tidak bergerak sama sekali.

madam hooch berjalan mondar-mandir untuk membetulkan pegangan sapu mereka. "mr. malfoy, kau memegang sapumu dengan cara yang salah. coba perhatikan bagaimana ms. la valette disebelahmu memegangnya."

wajah draco memerah karena malu, terutama ketika ia melihat ron dan harry yang seperti mengejeknya.

"baiklah. perhatikan, saat aku meniup peluitku, kalian menjejaklah ke tanah keras-keras." ucap madam hooch.
"pegang erat-erat sapu kalian, dan terbang ke atas. mengerti? baiklah, satu ... dua ... tiga ..."

semua anak-anak slytherin langsung terbang ke atas dengan sapu mereka tanpa kesulitan. begitu juga dengan anak-anak gryffindor. tetapi neville sepertinya mendapat sedikit kendala dengan sapunya.

neville terbang sangat tinggi dan valerie dapat melihat wajahnya yang pucat, gemetar ketakutan karena ia semakin menjauh dari tanah. neville terlihat sangat kaget, dan kekagetan itu membuatnya tergelincir dari sapunya pada detik berikutnya.

semua orang memekik keras, hingga valerie menjulurkan satu tangannya ke arah neville, dan dengan lantang berteriak. "wingardium leviosa!!"--membuat tubuh neville yang akan jatuh ke tanah seketika melayang di udara.

valerie menggunakan mantra tanpa tongkat. semua yang ada disana lantas menoleh kagum pada gadis kecil itu.

sementara sosok yang dikagumi oleh mereka sudah lebih dulu melesat ke arah neville untuk menarik tangan anak laki-laki itu agar ikut duduk di sapunya, --setelah valerie menghilangkan mantranya tadi-- dan mereka berdua pun segera mendarat di tanah, diiringi tepukan tangan kedua asrama.

madam hooch langsung menghampiri mereka, meraih tubuh neville yang tampak sangat pucat. "oh, nak. tidak apa-apa, bangunlah." ucapnya, lalu menatap pada valerie dan para murid lain. "tak seorang pun dari kalian boleh bergerak sementara aku membawa anak ini ke hospital wing. biarkan sapu-sapu itu di tanah, kalau tidak, kalian akan dikeluarkan dari hogwarts sebelum kalian sempat mengucapkan quidditch. ayo, nak."

neville --dengan wajah dipenuhi air mata, berbalik ke arah valerie. "terima kasih, la valette."

valerie tersenyum. "tentu, longbottom. aku senang kau selamat."

madam hooch ikut tersenyum menatap valerie. ia lalu kembali menoleh pada murid-murid lain. "dan tidak lupa, aku memberikan penghargaan 50 angka untuk slytherin atas keberanian ms. la valette dalam menolong temannya."

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang