35~ (Konsekuensi)

1.7K 120 7
                                    

Happy 16k readers:)

Sayang kalian banyak-banyak❤

Seperti biasa tinggalkan kritik dan sarannya, terimakasih


Happy reading!❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

19.35 WIB

Ratu baru saja turun dari mobil dan langsung disambut pelukan hangat dari Risma. Rendi yang baru saja turun tersenyum melihat Risma yang sepertinya juga menyukai Ratu.

"Kamu udah makan malam?" Risma menggeleng.

"Kita makan bareng-bareng yuk! Kakak tadi beli ayam goreng loh." Risma mengangguk antusias. Ratu tersenyum senang melihat itu.

"Ayo!" Ajaknya pada Rendi, Rendi hanya tersenyum dan mengikuti Ratu dan Risma dari belakang.

Mereka memilih gazebo yang ada di taman rumah Rendi. Ratu langsung memberikan makanan serta minumannya pada Risma dan Rendi.

"Selamat makan!" Serunya yang langsung dihadiahi senyuman oleh kakak beradik itu.

"Selamat makan." Balas Rendi.

"Yang." Ratu langsung menoleh.

"Gue susah makannya, enggak ada niatan nyuapin gitu?" Ratu menatap malas Rendi. Namun, meskipun begitu ia tetap mengambil kotak makan Rendi lalu menyuapinya.

'Kakak manja!' Tulis Risma di buku kecil yang ia bawa. Ratu tertawa membaca itu.

"Tuh dibilang manja sama Risma. Masa enggak malu sih?"

"Iri? Bilang dong." Risma menatap malas Rendi.

"Aku enggak iri, aku punya dua tangan yag masih berfungsi dengan baik." Ucap Risma menggunakan bahasa isyaratnya. Rendi hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Iya iya, tapi nanti kalau sampai Kakak liat Kamu minta disuapin sama Kak Ratu Kakak cubitin ya pipinya."

"Enggak takut, nanti Risma bilang ke Kak Ratu biar putusin Kakak." Jawab Risma lagi menggunakan bahasa isyaratnya.

"Kakak jitak nanti kamu."

"Udah-udah, enggak usah usil deh."

"Orang dia yang rese, masa mau nyuruh lo buat mutusin gue." Ratu menoleh pada Risma.

"Kenapa gitu?"

"Kak Rendi nyebelin, enggak cocok sama Kakak." Tulis Risma.

Ratu tersenyum membaca itu.
"Iya emang nyebelin banget, nanti kalau Aku pukulin boleh kan?" Risma mengangguk setuju.

"Enggak boleh KDRT, Yang. Nanti gue bilangin Kak Seto loh."

"Dih! Nyadar diri! Umur lo udah berapa? Gaya-gayaan mau bilang Kak Seto. Lo masih dibawah umur?"

"Meskipun umur udah sembilan belas tahun tapi muka masih kayak empat belas tahun."

"Anak umur empat belas tahun mana yang udah bisa ngajakin anak orang pacaran."

"Yah, lo mah mainnya kurang jauh. Sekarang anak sd aja udah pacaran. Jangankan empat belas tahun, umur sembilan tahun aja udah bisa panggil Ayah Bunda."

Ratu geli sendiri mendengar itu. Ia menyuapkan nasi yang banyak serta lauknya ke dalam mulut Rendi hingga penuh. Melihat itu ia terkekeh sendiri.

-----------

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang