47 ~ Baik atau Bego?

1.4K 119 4
                                    


Hallo!

Taqobalallahu minna wa minkum, taqobal ya kariim. Mohon maaf lahir dan batin semuanya🙏. Maaf banget baru bisa update sekarang.

Semoga kalian suka yaaaaa

Happy reading! 💜

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Bagaskara's Hospital

Pintu ruang rawat Ratu terbuka dan muncul lah Raja yang masih mengenakan seragam lengkap. Raja mendekat, duduk dan langsung menggenggam tangan Ratu.

Wajah gadis itu sangat pucat dan semakin menirus.

Menyadari ekspresi wajah Raja yang murung membuat Ratu mengerutkan kening.

"Kenapa?"

"Gue mimpi buruk."

"Tentang gue?" Raja mengangguk lesu. Ratu mengusap-usap punggung tangan Raja dengan sebelah tangannya yang diinfus. Lalu memasang senyum menenangkan.

"Cuma mimpi. Nyatanya gue baik-baik aja sekarang." Raja menggeleng.

"Mimpinya kerasa nyata, Ra. Gue takut."

"Emang lo mimpi apa?"

"Gue mimpi lo ditusuk sama orang."

"Ja, dengerin gue. Di sini gue enggak sendirian. Ada Bunda dan yang lain, bahkan banyak pengawal yang jaga gue. Jadi enggak mungkin ada yang bisa jahatin gue di sini."

"Lo selalu ngomong gitu, dulu waktu di sekolah juga lo ngomong gitu. Tapi apa? Lo tetep jatoh dari tangga karena didorong orang kan?" Ratu mengerti kekhawatiran Raja ini sangat mendasar. Karena memang sedari dulu banyak sekali yang ingin menyakiti dirinya. Terlebih lagi feeling anak kembar tidak pernah salah.

"Lo lupa ini rumah sakit punya siapa? Penjagaan disini juga diperketat. Jadi enggak perlu khawatir."

"Tapi-"

"Tenang ya, Ayah sama yang lain pasti jagain gue kok." Akhirnya Raja mengangguk.

"Udah sholat?" Raja membuang muka.

Ratu menghela napas.
"Sholat sana." Raja diam tidak menjawab.

"Ja?"

"Raja?"

"Keano Raja Pratama!" Kesal karena Raja masih tidak menyahut membuat Ratu mencubit lengan Raja dengan kencang hingga membuat si empu kesakitan.

Raja mengusap-usap lengannya, cubitan kecil dari Ratu sangat menyakitkan.

"Makanya kalau dipanggil itu nyaut. Mau kuping lo gue potong jadi lima?"

"Berisik." Mendengar itu membuat Ratu kembali mencubit lengan Raja, bedanya kali ini lebih kecil.

"Sakit!"

"Makanya yang sopan! Sana sholat!"

"Santai lah enggak usah ngegas!"

"Sholat Raja!" Raja langsung bangkit mendengar itu.

Kehadiran Raja seperti obat untuk Ratu. Jika tadi Ratu merasa sangat lemah tak berdaya, saat Raja datang semua kekuatannya seolah kembali.

-----------

"Ratuuu!" Panggil dua orang gadis yang baru saja tiba di ruang rawat Ratu. Ratu tersenyum melihat kedatangan mereka berdua.

"Liat! Gue bawa jeruk! Buah kesukaan lo." Ucap Amara sembari menunjukan kantong kresek berwarna putih.

"Gue bawa ... " Keisya mengeluarkan sebuah Foto lengkap dengan bingkainya.
"Tadaaaaaa! Foto kita bertiga!" Amara yang sudah menaruh jeruknya di atas nakas langsung merebut foto itu.

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang