Halooooooo
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan
Happy reading❤
***
Hening
Itulah yang terjadi sekarang, tidak ada yang membuka suara. Baik Raja maupun Ratu tidak ada yang berniat membuka suaranya, Raja yang fokus dengan jalanan di depannya dan Ratu yang lebih memilih menatap ke arah jendela di sampingnya.
Ya, hari ini mereka berdua menaiki mobil untuk menuju sekolah. Karena kejadian kemarin membuat keluarga Pratama khawatir dengan kondisi kesehatan Ratu.
Keadaan hening itu bertahan hingga mobil yang dikendarai oleh Raja sampai di parkiran Sekolah. Raja tidak mengatakan apapun saat turun dari mobil, ia bahkan langsung mengunci pintu mobil saat Ratu sudah turun tanpa melihat ke arahnya sedikitpun.
Ratu hanya diam saat Raja meninggalkannya tanpa satu patah kata yang keluar dari mulutnya.
"Sebegitu marahnya lo sama gue, Ja?" Tanyanya dalam hati.
Ratu hanya terus diam sembari menatap sendu punggung Raja yang semakin lama menjauh.
-----------"Ratu!" Mata Ratu berbinar saat mendengar panggilan Arjuna dari luar kelasnya, gadis itu buru-buru keluar kelas menghampiri adik sepupunya itu. Matanya terus memperhatikan sekeliling Juna, memastikan apakah ia sendirian atau tidak.
Senyum yang tadinya sempat mengembang kini kembali pudar, Ratu menatap sendu Juna.
Juna yang melihat itu pun langsung khawatir dengan Ratu.
"Lo kenapa? Sesak lagi? Lo bawa obat kan? Biar gue beliin minum dulu." Melihat Juna yang hendak pergi langsung membuat Ratu menarik tangan Juna."Gue enggak apa-apa, Juna." Juna menatapnya sangsi.
"Bener?" Ratu mengangguk.
"Jangan bikin gue khawatir, Ratu." Ratu mengangguk lagi.
"Terus kenapa lo tadi tiba-tiba kayak gitu? Gue kira lo kesakitan lagi."
"Raja." Jawab Ratu singkat.
Juna langsung mengangguk mengerti.
"Oh, Bang Kean lagi belajar sekarang. Dia kan ada lomba olimpiade matematika, jadi lo istirahatnya bareng gue. Oke?" Ratu menggeleng."Gue mau di kelas aja."
"Ya udah, gue beliin makanan ya dikantin? Lo mau apa? Bakso? Soto ayam? Batagor? Sio-"
"Gue enggak mau." Ratu langsung masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Juna.
Juna menghela napas.
"Sabar, Juna sabar. Orang sabar di sayang Allah."Setelah mengatakan itu, Juna langsung melangkahkan kakinya menuju Kantin untuk membelikan gadis itu makanan. Tidak peduli Ratu ingin makan atau tidak, karena baginya kesehatan Ratu adalah yang terpenting. Jika gadis itu menolak maka ia sendiri lah yang akan memaksa gadis itu untuk memakan makanan yang ia belikan.
------------
Ratu hanya menatap keluar jendela kelasnya dengan tatapan kosong, pikirannya kembali mengingat perkataan Raja tadi malam.
"Puas lo bikin gue ngerasa gagal?"
"Kenapa sih, Ra? Kenapa lo enggak pernah dengerin omongan gue sedikitpun? Apa segitu susahnya larangan gue buat lo sampe lo terus-terusan ngelanggar setiap larangan gue?"
"Gue kecewa sama lo."
Lagi, hati Ratu seperti terkoyak mengingat ucapan serta tatapan kecewa Raja. Kalimat serta tatapan itu terus saja berputar di kepala Ratu bagaikan kaset rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu
Teen Fiction#1 in siblingsgoals (15 Juni 2021) Menurutmu bagaimana rasanya menjadi putri dari keluarga kaya raya yang sangat dijaga oleh keluarganya? menyenangkan? Atau justru menyebalkan? Untuk bisa menilainya mari baca kisah seorang Keana Ratu Pratama