Hallo!
Selamat siang!
Kalian gimana kabarnya? Udah bahagia belum?
Maaf ya, karena baru bisa update sekarang. Alhamdulillah Aku udah kerja, jadi jarang banget punya waktu buat nulis. Aku tau sih itu enggak bisa dijadiin alasan terlambat update, sekali lagi maaf yaaaaa. Semoga kalian tetap sukaaaa. Untuk next chap selanjutnya aku usahain tepat waktu, tapi kalau enggak bisa tolong dimaklumi☺️
Luv luv banyak-banyak gengs!💜
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Dua bulan sudah berlalu, kondisi Ratu pun semakin membaik bahkan kini gadis itu terus-terusan meminta pulang seperti saat ini.
"Ratu boleh pulang ya, Bang? Iya kan?" Ratu menatap Ardi dengan tatapan memohon, tangannya pun menggoyang-goyangkan tangan Ardi. Ardi menghela napas berat.
"Ra, kamu kan belum sembuh total." Ratu memanyunkan bibirnya, ia juga langsung melepaskan tangan Ardi.
"Yang dibilang Abang itu bener sayang, kondisi kamu kan belum pulih." Ucap Kania menambahi. Kania duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang rumah sakit yang ditempati Ratu sedangkan Ardi duduk di sisi ranjang yang kosong.
"Tapi kan Ratu bosen Bunda. Kalian enak bisa kemana aja, sedangkan Ratu? Cuma bisa di sini doang." Kania tersenyum mendengar itu, lalu mengusap-usap punggung tangan Ratu.
"Nanti kan kalau Kamu udah sembuh bisa kemana aja."
"Tapi Ratu pengen pulaaaang." Rengek Ratu.
Raja yang duduk di sofa bersama Juna dan Reina berdecak sebal.
"Enggak usah manja! Cuma tinggal rebahan doang aja enggak mau." Ratu langsung melemparkan tatapan tajamnya pada saudara kembarnya itu.
"Bibir Lo! Sini coba gantian, paling juga belum ada sehari di sini Lo udah enggak betah."
"Manja!"
"Lo-" ucapan Ratu dipotong oleh Kania.
"Sstt, udah-udah. Ini anak-anak Bunda kenapa jadi berantem? Hm? Ratu pulang nya nanti ya sayang, tunggu Dokter ngizinin dulu."
"Coba aja ada Kak Dean, pasti udah bantuin Ratu biar bisa pulang. Kak Dean lama banget sih di sana, suruh Kak Dean pulang dong Bunda." Mendengar itu Ardi langsung membuang muka, Raja menghela napas, Juna dan Reina menatap Ratu kasihan. Kania memaksakan senyumnya.
"Nanti kalau Ratu udah sembuh, kita tengokin Kak Dean ya." Ekspresi Ratu berganti sendu.
"Luka Kak Dean parah ya, Nda?" Kania tersenyum dan kembali mengusap-usap punggung tangan Ratu.
"Ratu doain Kak Dean aja ya." Ratu mengangguk lesu.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Raja menatap kesal ke arah Ratu saat gadis itu terus-terusan menolak suapannya. Kini hanya tinggal mereka berdua yang ada di ruangan itu.
"Makan!" Ratu menggeleng.
Raja menghela napas kasar.
"Lo tuh kenapa sih?""Mau pulang."
"Ya makanya, kalau mau pulang Lo harus makan."
"Makanannya enggak enak, kalau ada Kak Dean pasti dibawain makanan enak."
"Mau makan apa?"
"Kak Dean selalu tau gue mau apa."
"Tapi gue bukan Kak Dean, Ra." Raja masih berusaha bersabar. Ratu yang sedang rewel sangatlah merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu
Teen Fiction#1 in siblingsgoals (15 Juni 2021) Menurutmu bagaimana rasanya menjadi putri dari keluarga kaya raya yang sangat dijaga oleh keluarganya? menyenangkan? Atau justru menyebalkan? Untuk bisa menilainya mari baca kisah seorang Keana Ratu Pratama