48 ~ Penyusup

1.3K 126 24
                                    

Hallo!

Semoga suka yaaaa.

Udah menjelang ending nih, gimana kesannya baca cerita ini?

Jangan lupa vote, comment & share sama temen-temen kalian yaaa.

Happy reading!💜
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Raja yang baru saja tiba di kamarnya langsung menghancurkan seisi kamar, menyalurkan seluruh emosi yang bercampur dengan rasa frustasi.

"Aaargh!" Teriaknya.

Tangannya meninju dinding. Perlahan badannya merosot, tangannya menjambak rambut frustasi.

Ingatannya kembali pada beberapa saat yang lalu.

Beberapa jam yang lalu ...

Raja yang baru saja keluar dari ruang rawat Ratu langsung menatap bingung Deana saat gadis itu berdiri di depannya. Deana memberi kode lewat tatapan mata agar Raja mengikutinya. Raja yang paham langsung mengikuti Deana.

Deana membawa Raja ke Rooftop. Terjadi keheningan sesaat sebelum akhirnya Deana menyerahkan sebuah kertas pada Raja.

Raja membuka kertas itu dan membaca kata demi kata yang tertera di sana, ia langsung meremas kertas itu setelah membacanya.

Isi kertas itu adalah 'Aku kembali, bersiaplah untuk kehilangan yang berharga sekali lagi. Kujamin, sakitnya akan lebih mendalam dari sebelumnya.'

Urat-urat terlihat ditangan Raja, rahangnya kian mengeras.

Raja berusaha meredakan emosi yang terasa memuncak.

"Kita harus pindahin Ratu secepatnya." 

Deana menggeleng tidak setuju.
"Kondisi Ratu sangat tidak memungkinkan, Kean. Lagipula, orang itu pasti memantau setiap gerak-gerik kita."

"Terus gimana? Kita enggak bisa diam gitu aja, Kak! Ratu dalam bahaya."

"Kakek Ali sama Kakek Leo udah menambah tim keamanan, Kean. Mereka bahkan semakin memperketat keamanan di rumah sakit. Enggak boleh ada dokter atau perawat yang masuk ke ruang rawat Ratu selain Dokter Alvi dan suster Erika. Pemeriksaan ketat juga ada di pintu masuk rumah sakit. Jadi, tolong tetap tenang. Kita pikirin jalan keluarnya dengan kepala dingin."

"Tapi Ratu,-" ucapan Raja terpotong oleh Rio yang tiba-tiba datang. Sebelum berbicara, ia menunduk hormat pada keduanya.

"Ada penyusup, Tuan muda, Nona."  Raja dan Deana langsung berlari menuju ruang rawat Ratu.

Di sana mereka dapat melihat Leo sedang memukul para pengawal Pratama dengan tongkat miliknya.

"Bodoh!"

Deana dan Raja tidak terpaku oleh itu, mereka melanjutkan langkah untuk melihat yang terjadi di ruang rawat Ratu.

Deana menutup mulut sedangkan Raja mengepal tangannya kuat-kuat. Ratu tampak kejang di dalam sana.

"Dia menyuntikan sesuatu ke dalam infus Ratu."  Ucap Ardi pada Deana dan Raja.

"Gimana bisa?"  Tanya Deana.

"Ada dua orang yang membuat keributan diluar sampai kami yang ada di dalam keluar untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat kami keluar ada yang menyusup menggunakan pakaian Dokter lalu menyuntikan cairan pada infus Ratu, lalu tidak lama setelah itu tubuh Ratu mulai mengalami kejang-kejang."  Jelas Ardi.

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang