~11 (Hadiah)

3.5K 250 1
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote, comment dan share ke temen-temen kalian yaaaaa.

Tinggalkan kritik dan sarannya, terimakasih

Happy reading!❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Enggak akan ada yang bawa Ratu" semua orang disana langsung berdiri dan menatap Ratu dengan wajah tegang.

Ratu mendekati Marvin.

"Ratu udah tau semuanya, Yah. Tolong jangan pasang alat itu di tubuh Ratu"

Marvin langsung memeluk Ratu, air mata yang sedari tadi ditahan Ratu pun langsung menetes saat mendapatkan pelukan hangat sang Ayah.

"Jangan ambil tindakan itu apapun yang terjadi, Ratu mohon sama Ayah" Marvin semakin mengeratkan pelukannya.

Hatinya teriris mendengar ucapan sang putri. Apalagi melihat wajah Ratu yang kentara sekali raut kesedihannya.

Marvin melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Ratu.

"Lalu Ayah harus apa?"

"Ayah percaya kan sama Ratu kalau Ratu itu kuat?" Marvin mengangguk.

"Ayah percaya kan Allah selalu bersama Ratu?" Marvin menghela napas sejenak lalu mengangguk.

"Ayah enggak mau Ratu sedih kan?" Mervin menggeleng.

"Jangan pasang alat itu ditubuh Ratu, Ratu mohon" Marvin menghela napas berat lalu mengangguk.

Melihat itu Ratu tersenyum dan langsung memeluk sang Ayah.
"Ratu sayang Ayah" Marvin mengusap kepala Ratu.

"Ayah lebih sayang Ratu" Ratu melepaskan pelukan itu lalu memberikan senyuman terbaiknya untuk Marvin.

Ratu mendekati Leo lalu berdiri di hadapannya.

"Kakek sayang Ratu juga kan?" Leo mengangguk.

"Kalo kakek sayang Ratu jangan bawa Ratu pergi. Karena bahagia Ratu itu di sini, sama kalian semua" Leo menghela napas berat lalu mengusap-usap pipi Ratu.

"Sayang, kamu harus mengerti. Kita kesana untuk pengobatan kamu" Ratu  menggeleng.

"Obat Ratu itu kalian" Leo tersenyum.

"Ratu sayang Kakek dan yang lain kan?" Ratu mengangguk.

"Kalau Ratu sayang, Ratu harus ikut Kakek" Ratu menggeleng.

"Ratu mau di sini bareng kalian semua. Ratu enggak mau ke mana-mana" air mata Ratu menetes setelah mengatakan itu.

"Ratu mau apa? Kakek akan belikan semuanya untuk Ratu asal Ratu mau ikut Kakek"

"Ratu mau di sini, bareng kalian" Leo menghela napas berat.

"Baik, tapi kalau kondisi Ratu semakin memburuk Kakek akan langsung bawa Ratu pergi dari sini" Ratu mengangguk setuju.

Ratu memeluk Leo dengan erat.
"Ratu sayang banget sama Kakek"

Leo mengusap-usap kepala Ratu dalam pelukannya.
"Kakek lebih sayang Ratu"
------------

SMA WIJAYA

Hujan turun dengan derasnya, hingga membuat beberapa murid harus menunggu di koridor Sekolah termasuk Arjuna, Raja dan Ratu.

Raja mengambil jaket berwarna maroon di tas ranselnya lalu memakaikannya di tubuh mungil Ratu.

"Enggak sesak kan?" Ratu menggeleng.

"Dingin?" Ratu menggeleng lagi, melihat itu Raja mengangguk.

"Gue ke kantin dulu ya mau beli teh hangat" Ratu dan Raja mengangguk mendengar ucapan Arjuna.

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang