~20 (Bukan Cowok pengecut)

1.8K 131 5
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote, comment dan share sama temen-temen kalian yaaaaa.

Tinggalkan kritik dan sarannya, terimakasih

Happy reading!❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Rendi menghentikan motornya di sebuah Taman. Ratu langsung turun dan melepas helmnya.

"Mau ngapain lagi?"

"Mau ngobrol sama lo."

"Ngobrol apa lagi sih? Gue mau pulang." Rendi tidak menjawab ucapan Ratu, ia hendak menarik pelan tangan Ratu namun langsung ditepis oleh gadis itu.

"Kalo mau ngomong ya ngomong aja di sini." Rendi menghela napas sejenak.

"Menurut lo Galaxi itu gimana?" Tanya Rendi langsung ke intinya, karena ia yakin jika Ratu sudah mengetahui tentang Galaxi melalui Mpok Juleha.

"Mau sebaik apapun Galaxi, yang namanya geng motor ya tetep aja geng motor. Berandal, sukanya ribut, dan pastinya ngerugiin orang lain." Ratu dan Rendi berdiri berhadapan.

"Lagian, maksud lo ngenalin gue ke mereka itu apa?" Rendi menggeleng.

"Bukan lo yang gue kenalin ke mereka, tapi mereka yang gue kenalin ke lo." Ratu menaikan sebelah alisnya.

"Gue beneran serius mau deketin lo, jadi gue enggak mau jadi cowok pengecut yang nutupin jati dirinya. Gue ya gue, anggota geng motor. Kalo lo enggak suka sama geng motor, ya gue harus bisa buat lo suka sama geng gue."

"Kalo gue masih enggak suka?"

"Gue  bakal berusaha lagi."

"Ren, gue enggak tau ya motif lo deketin gue itu apa. Tapi kalo lo cuma mau main-main sama gue mending lo mundur dari sekarang. Karena hati enggak pantes buat dimainin." Setelah mengatakan itu Ratu langsung pergi meninggalkan Rendi menuju mobil pengawalnya.

"Gue beneran suka sama lo Ratu!" Teriak Rendi yang masih bisa didengar oleh Ratu.

-----------
00.00 WIB

"Aaaaaaaaaaaa setan!" Teriak Raja saat melihat seorang gadis dengan piyama berwarna putih juga muka yang berwarna putih karena menggunakan masker wajah duduk di sofa dekat kamarnya.

Ratu langsung terkejut mendengar teriakan itu. Sedangkan kedua orang tua mereka beserta kakak-kakaknya datang dengan panik ke arah mereka.

"Ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak malem-malem begini Kean?" Tanya Marvin pada putra bungsunya. Raja langsung menunjuk Ratu.

"Dia tuh, Yah! Enggak punya pikiran banget maskeran tengah malem gini mana duduk disitu lagi. Untung Kean enggak punya penyakit jantung, niat banget ngusilin orang tengah malem gini." Ratu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya tanda ia tidak berniat menjahili adik kembarnya itu.

Marvin langsung menggeleng-gelengkan kepala.
"Ayah kira ada apa. Syukurlah kalau  begitu, Ayah sama yang lain turun ke bawah." Ratu dan Raja langsung menganggukan kepalanya.

Sebelum turun ke bawah Ardi mengatakan sesuatu pada Ratu.
"Masker kamu retak." Yang langsung membuat Ratu berjalan cepat menuju kamarnya untuk membersihkan maskernya.

"Bareng Bang." Ucap Raja saat Ardi hendak berjalan menuju tangga.

Ardi melihat ke arah tangan Raja yang memegang gelas.
"Kebangun?" Raja mengangguk.

"Terus kaget ngeliat Ratu?"

"Iyalah! Siapa yang enggak kaget waktu kebangun dari tidur terus liat cewek duduk di sofa tengah malem mana mukanya putih banget. Masih untung tadi Ratu enggak Kean sambit pake gelas karena reflek." Ardi langsung tertawa mendengar itu.

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang