~5 Merasa Bersalah (II)

5.4K 332 5
                                    

Double update!

Tangan aku gatel banget buat up😅

Happy reading❤

Mohon vote dan commentnya yaaaa

***

Plak!

Plak!

Raja dan Arjuna tidak melawan mendapatkan tamparan keras itu dari sang Kakak tertua, karena bagaimana pun mereka telah lalai menjaga Ratu.

"Harus berapa kali lagi gue ngingetin kalian buat jaga Ratu?! Ha?!"

"Apa segitu susahnya kalian jagain dia? Gue cuma minta kalian jagain dia di sekolah! Pantau kegiatan dia di sekolah dan makanan apa yang dia konsumsi. Cuma itu! Apa tugas itu terlalu susah buat kalian?!"

Ardi menatap mereka berdua dengan tatapan marahnya juga jangan lupakan dadanya yang bergerak naik turun karena menahan emosi.

Rangga yang sedari tadi melihat kemarahan Ardi menepuk pelan pundak Ardi.

"Udah, apa dengan lo nyakitin adek lo sama adek gue bakal bikin Ratu baik-baik aja?Dengan lo nyakitin mereka justru malah bisa bikin Ratu marah sama lo. Yang Ratu butuhin itu dukungan sama doa kita."

Ardi mengusap wajahnya frustasi lalu memukul tembok yang berada di belakangnya untuk melampiaskan emosinya, dan setelah itu ia duduk di kursi ruang tunggu diikuti yang lainnya.

Hening, tidak ada yang bersuara. 4 orang dengan gender yang sama namun dengan usia yang berbeda itu sedang larut dalam pikirannya masing-masing. Mereka semua sedang kalut terutama Ardi.

Ardi marah, sangat marah tetapi entah pada siapa dan bingung untuk menyalahkan siapa. Kelalaiannya yang tidak bisa menjaga adiknya atau justru penyakit Ratu yang semakin lama semakin menggerogoti tubuh gadis itu?

Beberapa saat kemudian, Dokter yang menangani Ratu keluar dari ruang UGD. Semua yang ada disana langsung berdiri dan mendekat ke arah Dokter itu.

"Gimana keadaan adek gue?" Dokter yang bernama Alvi itu langsung menepuk pundak Ardi beberapa kali.

"Ikut gue." Ardi langsung mengikuti Dokter muda sekaligus temannya.

Alvi langsung mempersilahkan Ardi duduk saat sudah sampai di ruangannya.

"Kecerobohan kayak gini bisa memperparah kondisi Ratu, Di."
Ardi diam tidak menjawab.

"Jantungnya bisa makin parah kalo kita enggak cepat-cepat ambil tindakan."

"Gue yakin dia kuat." Ucap Ardi

"Dilated cardiomyopathy bukan penyakit yang bisa dianggap remeh, Ardi."

"Terus gue harus gimana?"

"Kita harus melakukan pemasangan alat pacu jantung secepatnya."

"Enggak! Itu sama aja gue ngebiarin dia kesiksa seumur hidup."

"Tapi enggak ada cara lain!"

"Gue yakin ada cara lain selain itu."

"Detak jantung Ratu tadi sempat berhenti selama beberapa detik, dan kalau hal ini dibiarkan terus menerus keadaannya bisa makin parah. Kita enggak punya pilihan lain selain Cardiac Resynchronization Therapy ." Ardi menghela napas berat.

"Sekali enggak tetep enggak!"

"Mau sampe kapan lo ngebiarin dia terus kesiksa kayak gini?"

"Apa lo bisa ngejamin dia enggak kesakitan lagi setelah pemasangan alat pacu jantung itu?"

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang