~15 (Jauhi Ratu)

3K 164 0
                                    

Double up!

Sebelum baca jangan lupa vote, comment dan share sama temen-temen kalian yaaaaa.

Tinggalkan kritik dan sarannya, terimakasih

Happy reading!❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Rendi memakai kaos hitam polosnya yang memang selalu ia simpan di sana lalu duduk di sebelah Abay.

"Lo ngumpulin kita semua kenapa?" Tanya Rendi yang langsung ke intinya pada Abay.

Pasalnya  Abay tidak pernah mengumpulkan mereka semua kecuali ada hal penting yang harus disampaikan. Karena mengumpulkan lebih dari seratus orang bukanlah hal yang mudah.

"Satdar nantangin balapan" mereka semua langsung menatap bingung Abay.

Hanya balapan kan? Lalu untuk apa mereka dikumpulkan seperti sekarang?

"Bukan balapan biasa, mereka mau Galaxi bubar kalo kita kalah" mendengar itu mereka semua langsung mengumpat secara bersamaan.

"Terus lo terima?" Tanya Rendi.

"Belum, gue ngumpulin kalian karena mau minta pendapat kalian tentang itu" Abay menghentikan ucapannya sejenak. "Bibang join sama mereka" mendengar itu kata-kata umpatan kembali terdengar.

"Mereka bukan ngajak balapan tapi ngajak kita tawuran kalo begini" ucap Aji yang sedari tadi diam.

Abay mengangguk
"Gue yakin siapapun yang kalah pasti bakal ada adu jotos"

"Tapi kalo kita enggak terima balapan itu, mereka pasti bakal mikir kita kalah sebelum bertanding" Abay kembali mengangguk mendengar ucapan Gilang.

"Berangkat lah! Jangan jadi cupu gini. Enggak ada sejarahnya Galaxi kalah sama pecundang apalagi sampe enggak terima tantangan" ucap Kelvin menggebu-gebu.

"Kita bakal kalah jumlah" Kelvin menaikkan sebelah alisnya.

"Terus? Kalo kalah jumlah kenapa? Kita selalu siap tempur Bay! Enggak usah lembek!" Abay menghela napas berat.

"Dengerin Abay ngomong dulu bego!" Kesal Gilang.

"Lo enggak denger? Dia takut kita kalah jumlah. Enggak ada sejarahnya Galaxi kalah cuma karena kalah jumlah. Ada yang tumbang itu wajar, tapi kita enggak pernah kalah!"

"Gue bukan takut kita kalah, gue mikirin orang sekitar. Kita balapan di jalan raya yang pasti jalanan itu digunain sama banyak orang  dan dengan kita kalah jumlah gue yakin kita enggak bisa jaga keamanan sekitar. Gue enggak mau kejadian setahun yang lalu itu keulang lagi. Cukup cewek itu yang jadi korban, jangan ada korban lagi" mereka semua terdiam mendengar itu.

Mereka tahu, kejadian satu tahun lalu dimana Galaxi dan Satdar sedang mengadakan balapan liar membuat seorang perempuan yang tidak tahu apa-apa harus meregang nyawa karena tertusuk benda tajam tepat di perut bagian kirinya. Tentunya hal itu tidak disengaja, salah satu anggota Satdar tidak sengaja menusuk perut bagian kiri perempuan yang sedang melintas tersebut. Tusukannya salah sasaran karena targetnya dapat menghindar. Alhasil perempuan itu meninggal saat diperjalanan menuju rumah sakit.

"Bukan kita yang bunuh dia, Bay" ucap Kelvin setelah beberapa lama terdiam.

"Vin!" Kelvin menghela napas kasar saat mendengar panggilan penuh peringatan itu dari Aji.

"Terus sekarang rencana lo apa?" Tanya salah satu anggota Galaxi yang bernama Bintang.

"Gue masih bingung, Bin"

"Ajak Locktus join sama kita, jumlah Locktus jauh lebih banyak dari kita dan mereka juga legend nya jalanan" semuanya langsung menatap Rendi.

Ratu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang