EMPAT PULUH LIMA

958 54 46
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

"HEH BALIKIN KACANG GUE!" teriak Andre ketika kacang panggangnya direbut oleh Leon begitu saja. Tetapi Leon tidak peduli dengan ucapan Andre. Dia justru dengan santainya memakan kacang panggang itu sambil menonton gosip di televisi.

Andre yang merasa diacuhkan segera menghampiri Leon dan mengambil paksa kacang panggangnya.

"Balikin! Ini punya gue."

"Bagi dikit kek gak usah pelit-pelit, kuburan lo sempit mampus dah!" cibir Leon menatap sinis Andre.

Andre mengambil satu biji kacang didalam toples lalu menggigitnya setengah. "Nih." ucapnya sambil menyerahkan setengah sisa kacang yang tadi ia gigit.

"Najis! Masa gue makan bekasan lo!" gerutu Leon membuang kacang yang diberikan Andre ke sembarang arah.

"Jadi lo gak mau?" tanya Andre

"Gak! Dasar pelit!"

"Yee dasar tukang julid!"

"Apa lo bilang?" tanya Leon melototkan matanya.

"Lo tukang julid! Nontonnya aja gosip!" hina Andre kemudian duduk di sofa yang tidak terlalu jauh dari tempat Leon duduk.

"Suka-suka gue lah, lagian gue nonton gosip biar gue tau berita ter-hot."

Andre berdecih. "Dasar emak-emak!"

"Dih sirik!"

"Najis!

"Berisik!" geram seseorang yang daritadi terganggu dengan perdebatan kedua sahabatnya yang sama sekali tidak penting.

Leon dan Andre menatap Raka yang tengah duduk di kasurnya. Sepertinya suasana hati Raka sedang tidak baik terlihat dari wajahnya yang sama sekali tidak bersahabat.

"Lo kenapa, Ka?" tanya Andre.

"Gue kepikiran Kay," sahut Raka jujur.

Sudah dari semalam Raka memikirkan Kay, lebih tepatnya memikirkan kedekatan Kay dengan Satya. Entah mengapa ia tidak suka melihat Kay yang semakin hari semakin dekat dengan Satya bahkan Kay terlihat nyaman dengan cowok itu. Melihat mereka seperti itu membuat hatinya memanas seakan terbakar.

"Gue gak suka ngeliat mereka dekat," gumam Raka masih bisa didengar oleh kedua sahabatnya.

Leon dan Andre saling menatap satu sama lain. Sebenarnya mereka tidak tega dengan Raka tapi mereka juga harus melakukan ini supaya sahabatnya bisa menyadari kesalahannya.

"Lo gak suka liat Kay sama Satya. Begitu juga dengan Kay waktu ngeliat lo sama Bela," ujar Andre santai.

"Bener tuh kata Andre, lagian gue liat-liat nih ya. Kay sama Satya selalu ketawa bareng gitu, bahkan Satya selalu berusaha buat ngelindungin Kay." Leon mengeluarkan smirknya.

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang