DUA PULUH LIMA

733 38 2
                                    

Jangan luoa buat vote dan komen.

Jangan jadi silent reader ya teman-teman.

Jika ada typo bisa komen di kolom supaya saya perbaiki.



Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading


Kringgg...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring membuat para murid bersorak senang karena hari ini mereka telah menyelesaikan ulangan, dan itu tandanya libur akan segera tiba.

"Yes! Akhirnya ulangan selesai juga, gue gak perlu belajar lagi!" pekik Andre jingkrak-jingkrak sendir sambil membuang kertas fotokopi berisi materi pelajarannya.

"Kaya pernah belajar aja lo! Ulangan aja tanya si mbah," ejek Leon yang kini tengah berjalan menuju parkiran motor.

"Mbah?" cengo Andre.

"MBAH GUGEL!" sentak ketiga sahabat Andre kompak.

"Yeee.... Jangan bukan kartu gitu anjir!"

"Ck! Kalau goblok terima aja!" sindir Leon menatap sinis Andre, sementara yang disindir hanya memutar bola matanya.

"Gue punya tugas buat lo semua," ucap Raka tiba-tiba membuat ketiga sahabatnya menatap lelaki itu bingung.

"Ya ampun, astaghfirullah, innalillahi, tugas apaan lagi? Baru aja kelar ulangan, belum juga ujian cinta gue sama dedek Kay yang cantik bagai bidadari, sekarang lo kasih gue tugas? Ah gak seru lo Ka!" protes Leon sembari mengusap dadanya kasar.

"Ngapain lo bawa-bawa nama Kay? Mau gue kirim ke rumah sakit apa gue kirim ke liang lahat sekalian?" Raka menatap nyalang cowok dihadapannya.

Leon bergedik ngeri mendengar ucapan Raka, belum juga nikah masa udah mati duluan terus jodohnya diapain dong?

"Ampun pak bos. Gue belum nikah, belum juga ngerasain nikmat dunia, masa lo mau bunuh gue," ucap Leon memanyunkan bibirnya.

"Makannya gak usah manggil cewek gue kaya gitu!"

"Masih pura-pura pacaran, jadi gak papa dong gue sikat," jawab Leon dengan alis naik turun.

"Sikat noh gigi lo yang kuning!"

"Gigi gue putih gini dibilang kuning!"

"Emang kuning noh! Ngaca. Bahkan makanan aja ogah masuk mulut lo, udah gigi kuning, bau pula kaya bunga bangkai campur bangkai tikus," ujar Raka sambil memasukan tangannya kedalam jaket.

"Gue tunggu kalian di cafe biasa jam delapan. Sampai telat semenit, gue gantung kalian!" ancam Raka kemudian melenggang pergi.

"Eh buset, gue punya teman kaya gitu amat ya!"

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang