SELESAI

1.7K 59 21
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Raka bersimpuh didepan Kay membuat Kay sedikit terkejut dengan aksi Raka yang terbilang tiba-tiba.

"Kamu ngapain?" tanya Kay.

"Kay, do you be mine?" tanya Raka seraya menyodorkan kotak bewarna merah berisi sebuah cincin white gold dengan hiasan berlian. Terlihat simpel namun elegan.

"Kak, tapi mama--"

Raka menoleh ke sudut ruangan. Sedangkan Kay mengikuti arah pandang cowok itu. Detik selanjutnya Kay terkejut karena disana sudah ada kedua orang tuanya dan disana juga ada Bunda dan Ayahnya.

"Kok mereka ada disini?" tanya Kay masih bingung dengan kehadiran kedua orang tuanya.

"Aku yang minta mereka datang dan aku juga udah minta restu ke mereka. Jadi kamu gak perlu khawatir lagi. Sekarang untuk kedua kalinya aku tanya ke kamu. Kay do you be mine?" tanya Raka dengan lembut, tatapan matanya hanya tertuju pada gadisnya.

"TERIMA!"

"TERIMA!"

"TERIMA!"

Kay semakin dibuat gugup dengan pekikan itu. Ia menatap kedua orang tuanya seolah bertanya kepada mereka apa yang harus ia lakukan. Agra dan Tari lantas tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

Kay mengalihkan pandangannya pada Raka. Namun tiba-tiba ia merasakan badannya bergetar hebat dan keringat sudah bercucuran di wajahnya. Raka yang melihat itu hanya berpikir jika Kay sedang grogi.

"Y-yes I-I will," sahut Kay gugup.

Bertepatan dengan itu sorak sorai mulai terdengar. Suasana yang tadinya tegang kini menjadi riuh. Mereka semua bertepuk tangan sambil menatap bahagia ke arah Kay dan Raka.

Raka segera memasangkan cincin itu dijari manis Kay. Rupanya cincin itu sangat cocok berada dijari gadisnya dan ukuran yang Raka pilih pun sama dengan ukuran jari Kay. Padahal Raka hanya mengira-ngira saja. Raka berdiri dari posisinya, kini dirinya dan Kay saling berhadapan. Raka menangkup wajah gadisnya lalu mengusap keringat yang tersisa disana.

"Makasih karena kamu mau terima aku. Mulai sekarang sampai seterusnya aku akan selalu ada buat kamu. Gak ada satupun orang yang mampu misahin kita karena aku sayang kamu," ucap Raka lembut membuat hati Kay menghangat.

"Aku juga sayang kamu selamanya."

Raka membawa gadisnya kedalam dekapannya. Ia mengusap surai gadisnya seraya menghirup aroma tubuh Kay. Tapi Raka merasakan ada yang aneh dengan Kay karena tubuh gadisnya terus saja gemetar.

Perlahan Raka melepaskan dekapannya namun yang terjadi ia justru melebarkan matanya ketika melihat Kay sudah tidak sadarkan diri.

"KAY!" pekik Raka membuat semua orang memandangnya.

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang