Happy Reading
▪
▪
▪Hari ini seluruh siswa SMA Nusantara tidak ada kegiatan belajar mengajar dikarenakan para guru yang sedang rapat guna membahas beberapa kepentingan sekolah. Oleh sebab itu, kini koridor dan kantin sangat ramai.
Di waktu seperti ini membuat para siswa bebas melakukan apa saja. Ada yang pergi ke kantin guna mengisi perut mereka, ada yang bermain kejar-kejaran dan ada juga yang bergosip layaknya ibu-ibu arisan.
Hal itu juga berlaku pada Kay dan kedua sahabatnya yang sedang asik bercerita, lebih tepatnya mendengarkan cerita Kay tentang kejadian dirinya dihukum bersama Raka.
Sebenarnya Kay tidak berniat menceritakan hal itu, hanya saja Anna merengek padanya agar Kay bercerita secara rinci. Akhirnya mau tidak mau Kay memutuskan untuk menceritakannya.
"BENERAN RAKA MINTA MAAF KE LO?" pekik Anna tidak percaya jika Raka minta maaf pada Kay.
Kay menempelkan jari telunjuknya ke bibir Anna. "Husst, jangan berisik dong Na."
"Dasar toa masjid!" sindir Gabby, melirik sinis Anna. Telinganya bisa budek kalau terus mendengar suara cempreng yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
Sedangkan Anna sudah mengerucutkan bibirnya, tak berniat membalas perkataan Gabby. Dia tau pasti ia akan kalah debat dengan cewek tomboy dihadapannya.
"Jadi bener Raka minta maaf ke lo Kay?" tanya Gabby.
Kay mengangguk yakin. "Iya, dia minta maaf atas perlakuan kasar dia ke aku," ucap Kay mengembangkan senyumnya.
"Wah, semoga aja setelah ini Raka bisa buka hati buat lo," ujar Gabby berharap jika Raka bisa menerima Kay dan tidak lagi membuat gadis itu terluka.
"Semoga aja Gab."
Di lain tempat, Raka beserta ketiga sahabatnya sedang duduk santai di bangku rooftop, daripada berada di kelas yang sudah pasti hanya membuat telinga mereka sakit karena keadaan disana yang sangat ramai mending mereka disini menikmati udara pagi yang membuat mereka nyaman.
"Lo semalem kenapa gak ikut nongkrong, Ka?" tanya Leon memecah keheningan.
"Hujan," sahut Raka singkat.
"Gue baru tau lo takut hujan."
"Si anjing, gue gk takut hujan!" ketus Raka.
"Terus lo kenapa gak ikut nongkrong? Tumben banget biasanya lo paling gercep."
"Males gue."
"Lo tuh gak jelas banget sih, tadi bilang hujan, sekarang bilang males. Yang bener yang mana woy? Jangan-jangan lo nyembunyiin sesuatu dari kita ya?" cerocos Leon layaknya perempuan yang sedang meminta penjelasan kepada kekasihnya.
"Bacot lo kaya emak-emak!" Raka beranjak dari duduknya, melangkahkan kaki keluar dari rooftop.
"WOY KA, LO MAU KEMANA?" teriak Leon saat melihat punggung Raka yang kian menjauh dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAYLA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Jangan lupa untuk vote⭐ Kisah seorang gadis cantik dengan kehidupanya. Berawal dengan rasa bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang selalu ada untuknya, serta cinta dari seseorang yang dulu membencinya. Nam...