LIMA

1.2K 100 3
                                    


Happy reading🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading🖤

▫️
▫️
▫️

Matematika menjadi mata pelajaran pertama yang harus ditelan oleh seluruh siswa kelas XI IPA I. Tak sedikit dari mereka mengeluh karena harus bertemu dengan rumus yang membuat kepala mereka pening.

Sama halnya dengan sahabat Kay yang satu ini. Otaknya sangat susah untuk memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan matematika. Lihat saja sekarang kepalanya sudah hampir meledak karena belum menyelesaikan satupun soal yang diberikan Bu Tika.

Anna membolak-balikkan buku penuh rumus itu. "Ish! Gimana sih caranya? Gue gak paham!" gerutunya.

"Kenapa sih lo?" tanya Gaby ketika fokusnya terpecah karena gerutuan Anna.

"Gue pusing, ini mana dulu yang harus gue kerjain sih?" tanya Anna frustasi karena dia sama sekali tidak paham dengan angka-angka tersebut.

"Kebiasaan lo, gini aja ga bisa!" cibir Gaby.

"Yeh temen kesusahan bukannya dibantuin juga!"

"Ogah amat gue bantuin lo wleee," ejek Gaby sambil menjulurkan lidahnya.

"Ish pelit banget lo jadi temen!"

"Bodo!"

Anna mengalihkan pandangannya ke arah Kay, gadis itu memberikan tatapan memelasnya pada Kay. "Kay cantik bantuin gue dong."

Kay menganggukkan kepalanya. "Iya sini aku bantuin."

"Nah makasih Kay, gue gak mudeng ini caranya gimana sih?" Anna menunjuk soal yang tidak ia pahami. Walaupun hampir semua soal dia tidak paham.

"Jadi substitusi ini dulu, terus kalau udah ketemu hasilnya tinggal masukin ke rumusnya aja nanti ketemu hasilnya kok," jelas Kay pelan agar sahabatnya ini bisa mencerna penjelasan yang dia berikan tadi.

"Kenapa ribet banget sih Kay?! Ini gak bisa apa langsung masukin ke rumusnya aja?"

PLAKKK...

"Akhhh.... Sakit anjing! Yang bener aja lo nimpuk pala gue pakai buku yang tebelnya minta ampun kaya gitu!" Anna memegangi kepalanya yang terasa cenat-cenut itu.

"Biar kepala lo encer sedikit Na," kata Gaby sambil terkekeh.

Anna melototkan matanya. "Pala lo encer, yang ada tambah goblok!" cibirnya.

Gaby terkekeh. "Ngaku juga lo."

"Gaby, Anna jangan berisik! Ini sekolahan bukan pasar!" hardik Bu Tika yang sudah berdiri berkacak pinggang.

"I-iya Bu," sahut keduanya bersamaan.

"Lo sih Na!"

"Lah gue lagi, udah jelas lo duluan yang mulai!"

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang