TIGA PULUH ENAM

636 40 11
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

K

ringggg...

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat kelas XI IPA I yang tadinya sepi menjadi riuh. Mereka bersorak senang, akhirnya mereka bisa mengisi perutnya yang sudah keroncongan sedari tadi.

Bu Tika segera menutup buku yang tadi ia pegang. "Sekian dari saya, Wassalamu'alllaikum warahmatullahi wabarakatu."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatu," jawab seluruh siswa di dalam kelas itu.

Setelah Bu Tika keluar dari kelas, semua siswa pun berdesakan untuk pergi ke kantin. Saking tidak sabarnya, mereka saling mendorong membuat suasana semakin ramai.

"Yuk ke kantin, perut gue udah keroncongan," ajak Anna pada dua sahabatnya.

"Kalian aja, aku mau ke Taman," kata Kay dengan suara parau.

"Lo gak mau makan siang?" tanya Gaby yang dibalas gelengan kepala oleh Kay.

"Kenapa?" Kini Anna yang bertanya pada gadis itu.

"Gak laper."

Gaby mendudukan badannya di samping tempat duduk Kay. "Lo lagi ada masalah?"

"Gak ada Gab, aku pengi baca novel di Taman."

Gaby menghembuskan nafasnya. "Ya udah kalau gitu, kalau lo ada masalah kita siap dengerin lo kapan aja," ujar Gaby diangguki Anna. 

Kay tersenyum mendengar perkataan Gaby. Dia sangat bersyukur memiliki kedua sahabat yang sangat baik dan pengertian.

"Gue sama Gaby ke kantin dulu," pamit Anna dibalas anggukan kecil dari Kay.

Setelah kedua sahabatnya pergi ke kantin, ia mengambil novel didalam laci meja dan bergegas menuju Taman.

Kay berjalan seorang diri dikoridor yang tidak terlalu ramai. Sesekali menjawab sapaan yang dilontarkan oleh adik kelasnya. Kay memang bukan siswi famous, tetapi tak sedikit yang mengenalnya, mungkin karena dirinya pacar dari most wanted SMA Nusantara. 

Sejak hari dimana mereka berdua resmi berpacaran banyak siswa-siswi yang semakin mengenalnya. Bahkan banyak sekali yang mengikutinya di Instagram, tapi Kay tidak peduli. Toh ia pacaran dengan Raka bukan karena ingin terkenal.

Sesampainya di Taman, ia mengedarkan pandangannya. Tatapannya berhenti saat melihat dua manusia yang sedang berpelukan. Merasa tidak asing dengan mereka. Kay lantas melangkahkan kakinya mendekat.

"Raka..." cicit Kay masih terpaku dengan pemandangan didepannya.

Kedua manusia itu terperanjat melihat kehadiran Kay yang tiba-tiba.Sedangkan Raka segera melepaskan dekapannya. Takut jika Kay akan salah paham nantinya.

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang