Cinta bukan sekedar kata, tapi cinta juga sebuah perjuangan.
Pagi ini Kay berniat untuk menemui Raka ia ingin memberikan bekal sebagai tanda terimakasih karena sudah mengajak Kay jalan-jalan kemarin. Dia yakin jika kali ini Raka akan menerima bekalnya dengan senang hati, entahlah semoga harapannya tidak membuat dia kecewa untuk kesekian kalinya.
"Pagi Gabby, Anna!" sapa Kay saat melihat kedua sahabatnya sudah duduk di bangku masing-masing.
"Pagi juga Kay."
"Wait, muka lo kok bahagia banget Kay?" tanya Anna saat melihat Kay lebih ceria dari sebelumnya.
"Yeh lo harusnya senang dong liat Kay bahagia!" tegur Gaby.
"Heh siapa juga yang bilang gue ga senang liat Kay bahagia? Gue cuma penasaran apa yang buat dia bahagia. Lo bacot mulu sih Gab!"kata Anna kesal, karena Gabby selalu merecokinya.
"Ya jelas Kay bahagia lah, orang kemarin abis jalan sama si doi, ya ga Kay?" tanya Gabby mengedipkan satu matanya.
"Hehe, bisa aja kamu Gab," ucap Kay terkekeh.
"Oh iya, gue lupa. Gimana tuh kemarin kalian kemana aja?" tanya Anna kepo, biasalah penyakitnya selalu ingin tahu tentang orang lain.
"Makan sama main timezone doang kok."
"Asik deh makin nempel teros!" ledek Gabby lalu terkekeh.
"Ih engga kok, Kay ga nempel-nempel."
"Eh Kay, lo bawa apaan tuh?" tanya Anna saat melihat Kay menenteng paper bag.
"Oh ini, Kay bawa bekal," jawab Kay mengangkat paper bag yang dimaksud Anna.
"Pasti buat gue, kan?"
"Maaf Na, ini Buat kak Raka. Besok deh, Kay bawain buat Anna."
"Lo bawain bekal buat Raka lagi? Lo gak takut kalau Raka buang bekal lo kaya waktu itu?" tanya Gabby cemas, ia hanya tidak mau kejadian yang membuat sahabatnya murung terulang lagi.
Kay menggeleng, lalu tersenyum. "Engga Gab, semoga aja kak Raka mau makan bekal dari Kay"
"Gue heran sama lo, udah berapa kali dia bikin lo sakit hati, tapi lo tetep aja perjuangin dia, emang lo ga cape apa?"
"Udah lah Gab, selagi Kay bisa perjuangin kak Raka kenapa ngga? Cinta itu bukan sekedar kata tapi juga sebuah pembuktian," jelas Kay.
"Engga, Kay gak akan cape buat perjuangin kak Raka. Karena Kay beneran cinta sama dia," tutur Kay.
"Serah lo, gue cape ngomongin lo!" ujar Gabby kesal.
"Udah lah Gab. Seharusnya tuh kita berdoa supaya Raka mau buka hatinya buat Kay."
"Iya gue doain."
"Makasih ya, kalian udah dukung Kay. Ya udah aku ke tempat kak Raka dulu bentar lagi bel takut ga keburu," ucap Kay lalu beranjak dari tempatnya.
Kay sudah sampai di depan kelas Raka, disana sudah ada kedua sahabat Raka yang tak lain adalah Andre dan Leon. Mereka memang menjadi pengunggu pintu kelas, alasanya hanya untuk melihat cewek cantik yang lewat didepan kelas mereka. Mata mereka akan lima kali lebih berfungsi saat melihat cewek bening sama seperti saat ini mereka sudah menyadari kehadiran Kay si gadis mungil yang memiliki paras cantik.
"Loh Kay disini, mau ketemu Raka ya?"
"Iya.Kak Raka nya ada, kan?" tanya Kay sopan
"Ada bentar ya, RAKA DI CARI KAY!!!" teriak Andre dengan jurus suara toanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAYLA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Jangan lupa untuk vote⭐ Kisah seorang gadis cantik dengan kehidupanya. Berawal dengan rasa bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang selalu ada untuknya, serta cinta dari seseorang yang dulu membencinya. Nam...