DUA PULUH TUJUH

776 37 0
                                    

selamat membaca



Apapun yang sudah menjadi milikku akan ku jaga sepenuh hati sampai mati.

-Raka


Pagi ini Kay dan Raka sedang jogging ditaman. Cowok itu memang sengaja mengajak Kay supaya mereka bisa menghabiskan waktu liburan bersama. Kay pun tidak menolak ajakan tersebut, ia juga ingin bisa lebih lama bersama cowok yang sudah menyandang status sebagai kekasihnya.

"Kak, udahan dong," pinta Kay yang sudah lelah berlari. Gadis itu mengatur nafasnya yang sedang terengah-engah.

"Sekali lagi, sampai bangku itu," sahut Raka sambil menunjuk kursi panjang ditengah taman.

Kay mengangguk kemudian berlari sekuat tenaga agar cepat sampai ke kursi itu. Aksinya berhasil membuat Raka menggeleng.

"Hati-hati, nanti jatuh!" pekik Raka dari belakang Kay.

"Huuh.... huuh." Kay mengatur nafasnya yang tidak normal akibat berlari terlalu cepat, setelahnya ia menjatuhkan badannya dikursi.

"Kasihan, capek ya?" tanya Raka saat sudah sampai dihadapan gadis itu.

"Capeeeeek bangeeeet, bisa pingsan aku kalau tiap hari jogging sama Kak Raka," ucap Kay sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Tunggu sini dulu ya, jangan kemana-mana, gue kesana bentar." Cowok itu melangkahkan kakinya, sementara Kay hanya menatap punggung Raka yang kian menjauh.

"Kebiasaan, ditinggalin mulu Kay. Lagian Kak Raka gak peka banget sih, orang haus gini beliin minum kek," gerutu Kay sambil melihat suasana di Taman.

"Gue peka kok, nih gue beliin air mineral buat lo," ucap Raka yang sudah berdiri disamping Kay sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Loh, bukannya Kak Raka kesana ya?"

"Lo aja yang gak tau, disebelah sana ada warung. Niat gue kesana itu buat beliin lo minum."

"Oh, hehe maaf. Kirain Kak Raka ninggalin Kay sendirian," kata Kay sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

"Mana bisa gue ninggalin bidadari kaya lo, yang ada nanti lo digondol buaya darat macam Leon," celetuk Raka sambil menatap wajah Kay.

Kay terkekeh mendengar ucapan Raka. Gadis itu baru tahu jika Raka bisa mengucapkan perkataan seperti tadi. "Ada-ada aja Kakak."

"Kenyataannya emang gitu, untung aja gue yang dapetin lo. Gak kaget sih, soalnya gue ganteng, gak kaya Leon muka pas pasan."

"Kakak, jangan ngehina orang lain."

"Gak ngehina tapi emang fakta."

Tingg...

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang