DUA BELAS

971 70 1
                                    

Happy reading▪▪▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading




Karena ulah kedua sahabatnya Raka harus berakhir dengan Kay disini. Bukannya Raka tidak suka ia hanya bingung harus bagaimana. Di dalam hatinya Raka mengutuk kedua sahabat laknatnya itu.

Sudah sepuluh menit mereka berjalan tapi sama sekali tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut keduanya, bukan hanya itu mereka juga tidak memiliki tujuan yang jelas karena daritadi keduanya berjalan mengikuti arah yang ada. 

Kay memperhatikan wajah Raka dari samping, tercetak sebuah senyum dari bibir ranum gadis itu sedangkan Raka terus menatp lurus tanpa menengok ke arah gadis disampingnya.

“Kak jadinya kita mau kemana?” tanya Kay memberanikan diri.

Bukannya menjawab pertanya Kay cowok itu malah mengedikkan bahunya tidak tahu. “lo maunya kemana?”

“Terserah Kak Raka aja, aku ngikut deh.”

“Makan dulu, gue laper soalnya,” kata Raka ketika perutnya sudah merinta ingin di isi.

Kay mengangguk patuh, kemudian mereka berjalan mencari tempat makan. Setelah mendapat tempat yang cocok, mereka segera masuk ke tempat makan itu untuk mengisi perut.

“Lo mau pesan apa?” tanya raka saat seorang waitress menghampiri mereka dan memberikan menu.

“Samain aja sama punya Kakak,” sahut Kay.

“Steak-nya dua, lemon tea-nya dua,” ucap Raka pada waitress itu.

“Baik, steak dua, lemon tea dua. Ada tambahan lagi Kak?” tanya waitress itu yang mendapat gelengan kepala dari Raka.

“Silahkan ditunggu dulu pesanannya Kak.”

“Lo kesini sama siapa?” tanya raka kerika waitress tadi sudah kembali ke tempatnya.

“Bareng Anna sama Gaby, Kak.”

“Bukannya tadi lo sendiri ya?”

Kay mengangguk. “Iya, mereka lagi cari baju, daripada Ky bingung mending cari novel aja,” jelas Kay.

“Oh gitu,” sahutnya sambil menganggukkan  lepasnya dua kali.

“Kok tadi Kay gak lihat Kak Satya ya?” tanya Kay yang entah mengapa membuat cowok itu merubah raut wajahnya.

“Dia ada acara bisinis sama bokapnya, emang kenapa nyariin dia, lo suka?” tanya Raka curiga.

RAKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang