Happy reading
Perempuan dengan piyama pink berjalan seorang diri di kompleks perumahannya. Dia berniat pergi ke supermarket hanya untuk es krim rasa vanilla kegemarannya. Disaat moodnya turun hanya ada dua hal yang bisa mengembalikannya, pertama es krim vanilla dan kedua adalah senyuman Raka karena bagi Kay keduannya sama-sama manis.
Kay masuk kedalam supermarket, lalu segera memilih semua jenis es krim dengan rasa vanilla, sebagai persediaannya di rumah daripada dia harus bolak-balik ke supermarket. Setelah itu Kay melangkahkan kaki ke kasir untuk membayar belanjaannya. Namun cekalan ditangannya membuat Kay sedikit tersentak kaget.
"Kak Satya, bikin kaget aja," kata Kay mengelus dadanya.
"Maaf, gue gak sengaja."
"Kakak belanja juga?" tanya Kay.
"Enggak, gue cuma beli minuman doang," ucap Satya menenteng minum yang dia beli.
"Oh gitu... Ya udah Kak aku mau ke kasir dulu," pamit Kay.
"Bareng gue aja Kay," ajak Satya, berjalan menuju kasir bersama Kay.
"Totalnya seratus ribu Mas," ucap kasir yang melayani mereka.
Satya membuka dompetnya, mengeluarkan selembar uang bewarna merah kemudian menyodorkan uang tersebut ke kasir tapi gerakannya terhenti karena Kay menahan tangan Satya. "Biar aku aja yang bayar, Kak."
"Gak, biar gue aja. Masa cowok dibayarin cewek," kata Satya kemudian memberikan uang itu kepada kasir.
"Kak, ini aku ganti ya uang Kakak," kata Kay memberikan uang seratus ribu pada Satya.
"Gak usah, udah lo simpan aja."
"Tapi ini belanjaan aku, masa Kak Satya yang bayarin sih."
"Kay, udah gak papa. Anggep aja itu traktiran dari gue."
"Ya udah deh makasih ya Kak," ucap Kay.
"Sama-sama."
"Lo beli es krim sebanyak itu buat siapa?" tanya Satya melihat plastik yang dibawa Kay.
"Buat aku."
Satya membelalakkan matanya."Lo abisin semuanya? Sekaligus?"
Kay menggeleng. "Ini buat persediaan dirumah, Kak."
"Gue kira lo habisin semuanya dalam satu hari."
"Nggak dong, nanti yang ada gigi aku sakit," kata Kay menunjukan deretan gigi putihnya.
"Lo lucu, gemes gue liatnya," ucap Satya mencubit hidung mancung Kay.
Kay teringat saat dirinya di rooftop bersama Raka, cowok itu juga mengatakan hal yang sama dengan yang diucapkan Satya sekarang. Andai, yang berdiri di depannya Raka pasti sekarang pipi gadis itu sudah berubah warna menjadi merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAYLA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Jangan lupa untuk vote⭐ Kisah seorang gadis cantik dengan kehidupanya. Berawal dengan rasa bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang selalu ada untuknya, serta cinta dari seseorang yang dulu membencinya. Nam...