Scarletta Arunika

2K 123 1
                                    


Hallo🖐
Hay🖐
Apa kabar🖐

Happy Readyng

***

Scarletta menatap aneh keseluruh penjuru sekolah saat mobil yang dikemudikan Sasa berhenti diparkiran sekolah.

"Ini sekolah?" Tanyanya.

Sasa memutar bola matanya malas, sedaritadi gadis itu terus saja banyak bertanya ini apalah? Itu apalah.

"Menurut lo aja," jawabnya ketus.

"Gak usah gitu juga kali gue kan cuma nanya," balas Scarletta tak kalah dingin dan ketus. Setelahnya gadis itu langsung keluar dan membanting pintu mobil keras-keras membuat Sasa mendelik.

"Biasa aja dong lo Claretta," geramnya.

"Gak usah teriak-teriak gue Scarletta bukan Claretta," sahutnya dengan rauh wajah datar dan dingin. Beginilah Scarletta Arunika gadis dingin dengan wajah datarnya, tidak suka berbasa-basi, tidak suka bermain-main, dan juga tidak takut dengan apapun.

Gadis itu terus berjalan melewati koridor kelas yang cukup panjang, tunggu! Dia tidak tahu dimana kelasnya. Alhasil gadis dengan surai yang di ikat satu itu langsung berhenti didepan tiga siswi yang tak lain tak bukan adalah Sesil serta teman-temannya.

"Permisi, sorry, mau tanya," ketigannya langsung berhenti seraya menatap aneh pada gadis itu.

"Kelas gue dimana yah?" tanyanya.

Sontak saja hal itu langsung membuat ketiganya tertawa.

"Gila lo yah pakai tanya segala kelas ada dimana, lupa ingatan apa gimana lo?" Damprat salah satu dari mereka.

"Gak usah ngegas, gue cuma nanya kelas gue dimana. Kalau gak bisa jawab gakpapa," balas Scarletta dengan tampang dingin serta tatapan tajamnya.

"Heh, lo berani ngebentak gue sama teman-teman gue? Huh!" Bentak Sesil seraya mendorong bahu kanan Scarletta kasar.

Scarletta diam tanpa membalas, gadis itu menatap serta tersenyum miring kearah Sesil.

"Gue gak punya waktu buat ladenin orang gak berguna macam kalian," ucapnya menusuk dihati Sesil. Lalu beranjak

Gadis dengan bando kuning bermotif kupu-kupu itu geram lalu menarik lengan Scarletta membuat langkah gadis itu berhenti.

Scarletta berbalik menatap Sesil dengan ekspresi datarnya.

"Lo itu cewek gila, gak jelas, kerasukan sembarangan, abis itu nanya-nanya soal kelas, kenapa bisa yah si Kafka suka sama cewek kayak lo? Bodoh, ceroboh, childhis, gak tau malu, nyusahin orang lain aja biasanya," Scarletta tersenyum sinis lalu menyentak kuat tangan Sesil yang ada dilengannya.

"Udah ngomongnya? Gue gak kenal sama lo, jadi lo gak usah sok kenal,"

"Muka dipoles make-up tebal, rambut hasil nyalon pake duit orang tua aja belagu, udah punya apa aja lo? Sampai berani ngancem gue?" Tanyanya dengan senyum penuh kemenangan, kali ini dia berhasil menunjukan sisi lain itu kepada yang lain.

Sesil geram, sangat geram malah.

"Lo ja--

"Lo atau gue yang jalang, jaga mulut kotor lo itu, gue gak mau pakai tangan suci gue buat nabok mulut sampah milik lo,".

Scarletta lalu berlalu meninggalkan ketiga gadis itu. Melewati semua orang yang kini ramai menatapnya. Semuanya tertegun, seluruh siswa yang ada dikoridor itu kaget melihat Claretta yang biasanya selalu diam dan melarikan diri jika bertemu Sesil, tapi kali ini dirinyalah yang berhasil mengalahkan perempuan itu.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang