Broken heart

1.5K 96 15
                                    


Hello Gong,  jadi detik ini gue memilih untuk melanjutkan menulis kisah yang tidak seberapa ini,  jangan lupa vote yah Gong.

"Kita mungkin hanya sebatas kisah tanpa kenang, sebatas rindu tanpa di rindukan,  sebatas suka tapi tidak di sukai, dan untuk itu aku mau berhenti mungkin akan lebih baik. Kalau kamu bilang suka sama yang lain terus aku gimana? (Aku cemburu) eh aku nggak bisa apa-apa"


-Claretta Liodra

Patah hati itu memanglah menyakitkan, tapi nggak semua patah hati di jadikan sebagai luka keterpurukan, dari patah hati kita juga bisa belajar kalau mungkin yang memilih melepaskan itu jalan terbaik.

-Sasa Sabrina

-Sasa Sabrina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dari hari itu, hari ini dan hari-hari seterus nya mungkin bagi Claretta tidak akan sama lagi, tidak ada warna dan tidak ada senyuman,  tidak ada yang perlu di pertahankan,  tidak sama sekali. Terbilang sudah hampir tiga hari gadis imut itu tidak masuk sekolah karena sakit, entah lah rasa nya dia tidak ingin melihat siapa pun saat ini, tidak ingin berbincang dengan siapa pun, dan tidak ingin mengatakan apa pun itu, ke cerian yang biasa nya di bawa bersama-sama dengan sifat tengil nya itu  menghilang, memilih mengurung diri di dalam kamar, bahkan panggilan dari teman-teman nya pun tidak ia perdulikan,  menangis sesegukan di bawah ujung kaki tempat tidur di temani banyak sekali boneka kucing milik nya,  tissue berserakan di mana-mana, ternyata benar patah hati itu menyakitkan.

"Retta bukain pintu nya dong, gue benar-benar nggak bisa liat lo kayak gini Ret,  please jangan kayak gini," suara Sasa melirih dari balik pintu, sudah tiga hari lama nya Claretta tidak menunjukan batang hidung nya tepat di depan gadis itu.

"Ayo dong Ret, buka pintu nya," tidak di indahkan panggilan itu oleh si pemilik nama, sementara di dalam sana foto-foto dokter Rian dan diri nya yang tertempel di dinding kamar gadis itu di copot paksa oleh Claretta,  serta sebuah lukisan pigura besar bergambar wajah dokter Rian  yang letak nya tepat di atas kepala tempat tidur gadis itu pun di koyak sampai hancur menggunakan pisau ketter.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang