Extra Part : Sasa Gavin

2.3K 74 13
                                    

Jangan lupa vote. Wajib banget itu!

Happy Reading :

Dear Gavin, Karena kamu sudah unik dengan cara mu sendiri. Karena hal tentang kamu selalu jadi yang terpenting dalam hari yang aku jalani, ini tentang kita. Dua orang yang sedang belajar menciptakan rasa dalam karsa. Selalu seperti ini Vin, karena kamu senja dan malam, hujan dan sunyi yang selau cocok kalau disandingkan dengan ku

Dari Sasa untuk Gavin.

Dan saat sepi melanda, bayangan mu lah yang menjadi alasan aku harus tetap melanjutkan hidup. Kamu seperti nikotin yang membuat ku candu. Ini tidak hanya sekadar rasa cinta Sa, lebih dari itu, ini tentang bagaimana Jakarta dan bahu jalan sepanjang menuju sekolah terasa indah saat ada kamu bersamaku.

Dari Gavin untuk Sasa.

Sasa Sabrina. Begitulah namanya dikenal banyak orang. Siswi kelas XII yang selalu menjadi kebanggaan sekolah. Sudah banyak prestasi yang ia raih, piala-piala yang berjejer di sepanjang lemari kaca ruang kepala sekolah, setengah dari itu adalah miliknya. Berasal dari keluarga kalangan atas. Ibu nya seorang dokter ahli beda. Ayah nya pemilik perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif di Amerika serikat. Sejak kecil sampai saat ini dia di besarkan oleh baby sitter bersama dengan sepupu nya Claretta, keduanya sudah seperti lem dan perangko. Tidak bisa dipisahkan, meskipun sering bertengkar. Tidak banyak yang tahu gadis cerdas yang selalu menampakan wajah judes nya itu memiliki hubungan spesial dengan seorang cowok yang mungkin tidak bisa kalian bayangkan. Jauh dari kata sempurna,  tapi tampangnya rupawan. Jika Sasa di sebut sebagai bintang sekolah maka cowok itu troublemaker sekolah, biang onar, dan selalu terkenal dengan bad repotation, tapi tidak bagi Sasa, dia menyukai Gavin karena keunikan yang dimiliki cowok itu, Gavin boleh nakal, boleh jadi biang onar, tapi dibalik itu semua Gavin adalah sosok rapuh yang sebenarnya. Gavin Sanskara, itu namanya entah kenapa Sasa tidak ingin kehilangan dia untuk yang kedua kalinya.

"Tumben ngajak ketemuan," gadis dengan raut wajah judes itu menatap sosok cowok tampan yang saat ini duduk di hadapan nya.

"Kangen!" Respon dari Gavin seperti itu malah semakin membuat Sasa ingin menemplok wajah nya dengan sendok yang ia pegang.

"Nggak mempan gue Vin gombalan receh macam itu," jawab Sasa malas, namun tetap mengunyah satu sendok cake yang tinggal sedikit di piring nya. Gavin mengangguk lalu mengacak rambut Sasa gemas, kedua remaja itu terlihat sangat serasi dari segi apa pun.

"Nikah sama gue yuk Sa!"

Uhuk uhuk uhuk..

Seketika Sasa Sabrina tersedak makanan nya sendiri. Saat dengan gamblangnya Gavin mengajak untuk menikah dengannya.

"Eh-- ini minum yang banyak!" Cowok itu menyodorkan segelas minuman yang tadi telah mereka pesan.

"Makanya kalau makan itu pelan-pelan, jangan kayak orang di kejar rentenir," cibir Gavin seraya tangannya terulur untuk membersihkan sisa cokelat di ujung bibir Sasa lalu ia jilat tanpa rasa jijik sedikit pun, yang mana aksi nya itu semakin membuat Sasa Sabrina speclesh.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang