Apa Lagi Sih?

1.2K 99 4
                                    


Assalamualaikum, hallo, kalian apa kabar baik nggak? Jadi hari ini Kim mau double up untuk menebus dosa Kim yang kemarin nggak up lama, maap yah🙏. Jadi gini guys aku mau menjelaskan sesuatu,  biar kalian baca nya nggak bingung, jadi guru bk di SMA SANDARA itu ada dua yang pertama  pak Roy, guru laki laki yang waktu itu mengejar Claretta waktu dia bolos ke Cafe, terus yang satu nya lagi Bu Darma,  guru bk yang kemarin lerai perkelahian Claretta sama Sesil. Nah udah ngerti kan? Itu saja sih.

Happy Reading:

***

Keduanya berjalan beriringan tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Sesil,  rumah mewah yang terdapat di salah satu komplek perumahan orang orang kaya, Claretta melebarkan mata nya kearah Sesil.

"Rumah lo gede banget njir, yah walaupun masih gedean rumah gue sih, tapi nggak bohong deh lo beneran tinggal disini?" Ujar gadis itu sedikit sombong. Huh rasa nya Sesil pengen unyel mulut nya deh.

Sesil mengangguk " Iya lah, masa di kolong jembatan, nggak gue banget," jawab Sesil di akhiri dengusan kecil.

Claretta menggeleng kan kepala nya.
"Rumah lo segede ini Sil? Mobil juga empat parkir di garasi, dan lo tadi ke pasar nggak naik mobil malah jalan kaki, hey anak sultan lo mau merakyat?" Claretta terus saja melemparkan ucapan ucapan yang menurut Sesil unfaedah.

Gadis itu memutar bola matanya malas, kemudian mengambil alih kantong kresek besar yang di genggaman Claretta. "Sini'in gue mau masuk," ketus nya.

Claretta melirik sinis " Nih, barang lo,"   seraya menyerah kan kantong kresek besar tersebut ke Sesil.

"Makasih yah Claretta,  yaudah sekarang lo boleh pergi," ucap Sesil dengan nada seperti tengah mengusir.

"Terus lo nggak ngajakin gue masuk atau apa gitu? Kasih minum kek atau apa kek, wah nggak ber pri kemanusiaan banget lo yah?" Semprot Claretta.

Sesil mengibas-ngibaskan wajah nya, "Nggak usah ngegas juga kali lo kalau ngomong,  muncrat nih jigong lo, harus banget yah lo ngegas gini?" kesal Sesil.

"Nggak afdol kalau gue nggak ngegas, apa lagi sama lo," cibir Claretta.

"Yaudah kalau gitu kita musuhan lagi," finish Sesil.

"Woahh bener bener lo yah Sil," kesal Claretta dan terjadi lah debat panjang lebar antara kedua gadis itu tepat di depan rumah Sesil.

"SESIL" panggil keras itu berhasil menghentikan perdebatan keduanya.  Mereka menoleh sedikit untuk melihat ke sumber suara.

"Bunda?" Gimana Sesil. Gadis itu menelan ludah susah payah.

"Kemana saja kamu? Dari tadi saya nyuruh ke pasar kenapa baru pulang? Nge-jablay dulu kamu di jalan?" Kasar dan tidak patut di dengar satu kata itu menurut Claretta. Di mana-mana seorang ibu juga tidak ada yang berkata kasar seperti ini kepada putri nya apa lagi di depan teman nya sendiri.

"Enggak bun, tadi aku----

"Salah nggak usah banyak alesan, sini kamu," panggil Dian seraya menyampari putri nya, wanita paruh baya itu menatap kearah Claretta seperti nya dia pernah bertemu dengan gadis ini. Tapi di mana yah? Ah dia ingat ini kan gadis yang pernah menolong dia waktu itu dari para perampok. Gadis manis yang pernah dia kenal kan kepada Rian.

"Kamu yang waktu itu kan?" Tanya nya menunjuk ke arah Claretta.

Sementara Claretta yang tidak tahu apa apa pun tidak tahu harus merespon apa.

"Kamu yang waktu itu nolongin saya kan? Siapa nama kamu? Scar--- Scar,----Scarletta. Iya nama kamu Scarletta?".

Claretta menggeleng "Bukan tante, saya Claretta bukan Scarletta," ujar gadis itu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Sementara di sebelah mereka Sesil menatap dengan kebingungan.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang