Berbalik Arah

1.8K 99 15
                                    

Hello everybadeh gong.

Happy Reading:

"Kita nggak mungkin bikin cerita yang akhir dari ending nya kita tahu kayak gimana? Semua bukan cuma tentang aku dan kamu saja, ada banyak orang-orang di luaran sana yang mungkin bakal jadi yang terbaik untuk kamu atau untuk aku kalau  misal nya kita milih buat bahagia dengan cara kita masing-masing"

- Claretta Liodra

****

Claretta melirik sinis kearah laki-laki perawakan tinggi yang kini berdiri santai tanpa rasa bersalah sama sekali di hadapan nya. Ingin sekali rasa nya ia mengubur dokter Rian hidup hidup, atau jika tidak menenggelamkan laki-laki kurang akhlak itu ke sungai amazon biar jadi santapan ikan piranha.

"Imut banget sih,"  dengan santai nya dokter Rian mencubit pipi gembul Claretta yang mana langsung membuat gadis itu mendelik tajam kearah nya.

"Nggak usah pegang-pegang aku! Kamu ngapain sih kesini? Pulang sana!"

Bukan nya takut laki-laki itu malah semakin mendekatkan diri nya pada Claretta,  membuat gadis itu perlahan berjalan mundur kebelakang.

"Nggak mau, saya mau ketemu calon ibu dari anak-anak saya," titah nya dengan santai. Satu tangan nya di masukan ke dalam saku celana hitam panjang milik nya. Dokter Rian tersenyum jail ke arah Claretta yang kelihatan mencoba untuk menutup rasa gugup nya karena jarak keduanya yang begitu dekat.

Nih orang kerasukan apa gimana sih? Nggak jelas banget- Claretta membatin.

"Deg deg'an yah?" Tanya lelaki itu.

Claretta mendengus jengkel. Terlalu malas menanggapi ucapan tidak penting dokter Rian. Akhir-Akhir ini laki-laki itu banyak berubah,  tidak sedingin pertama kali mereka bertemu, lebih banyak ngomong, dan suka mencari masalah dengan nya, sudah seminggu ini hidup Claretta tidak tenang gara-gara diri nya, setiap hari jika pulang kerja laki-laki gila itu akan selalu mampir ke rumah nya, sekadar untuk menyapa atau mengucapkan selamat sore atau selamat malam pada Claretta,  meski berujung di usir oleh si tuan rumah.

"Kamu nggak mau ngomong sama saya?" Tanya nya.  Claretta diam tak menanggapi.

Udah tahu pakai nanya lagi- Claretta membatin.

"Kamu nggak suka yah saya di sini?"

Tuh tahu.

"Kamu benci banget yah sama saya?"

Pikir sendiri.

"Claretta kamu boleh marah sama saya, tapi tolong jangan diamin saya kayak gini,"

Nggak perduli, bodo amat!

"Claretta tolong dong jawab pertanyaan saya, sekali aja! Saya nggak bisa lihat kam-----

"Aku nggak suka lihat kamu ada disini! Harus nya kamu ngerti, bukan nya malah bertingkah seperti orang bodoh kayak gini! "

Dokter Rian terdiam sejenak "kamu beneran nggak mau lihat saya lagi? Kalau gitu coba ngomong sekali lagi?"

"Coba ngomong sambil lihat wajah saya? Coba kamu--

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang