Assalamualaikum.
Update guys.Mau tanya nih, udah follow wp author belom? Kalau belom cepetan follow.
Jangan lupa bintang sama komen nya yeh.
Nggak mau banyak bacod kalau gitu happy reading deh:
[Part 37]
****
"Saya rela turunin ego saya buat bicara seperti ini sama kamu, yang pasti satu hal yang harus kamu tahu, saya nggak suka lihat kamu sama laki laki selain saya! Sudah paham sekarang seberapa penting kamu buat saya?"
Rasanya seperti De-Javu. Entahlah Claretta tidak tahu lagi harus merespon dengan apa? Jujur dia senang, senang sekali malah, tapi ini beneran nyata apa mimpi sih? Kalau ini beneran mimpi siapa pun tolong Claretta agar tidak pingsan, karena meskipun ini mimpi rasanya seperti nyata. Oke anggaplah dia terlalu lebay, tapi dia benar benar tidak menyangka jika dokter Rian akan mengatakan itu kepada dirinya. Apa masih ada ruang untuk orang lain di hati nya? Maka jawaban nya adalah TIDAK! karena hati nya sudah di penuhi dokter Rian.
Dalam rengkuhan laki laki itu, Claretta tersenyum, sangat tipis sampai dokter Rian tidak menyadari nya, tapi jujur hati nya masih sedikit sakit saat mendengarkan penuturan dokter Rian yang mengatakan dia kegenitan. Memang benar sih apa yang di katakan dokter Rian, Claretta memang genit, tapi genit nya kan sama dokter Rian bukan yang lain.
Dalam otak nya gadis itu memiliki ide jahil untuk mengerjai dokter Rian, biar tahu rasa cowok itu, habis nya gengsian sih, tinggal bilang cemburu saja susah banget. Claretta jadi heran, memang sedingin itu yah orang yang dia cinta. Tanpa membalas rengkuhan dokter Rian, gadis itu mendorong tubuh dokter Rian kebelakang dan menarik diri dari rengkuhan hangat yang di berikan laki laki itu, yang sontak membuat dokter Rian menyadari aksi nya.
"Jangan peluk gue, pokoknya jauh jauh dari gue, gue tahu pak dokter pasti mau ngelakuin yang iya iya kan sama gue di dalam mobil! Please yah pak dokter otak gue tuh masih polos jangan racun otak suci gue ini," semprot Claretta tepat di depan wajah dokter Rian. Ada ada saja dia menuduh dokter Rian yang tidak tidak, memang nya dia pikir dokter Rian laki laki macam apa?.
"Kalau ngomong jangan sembarangan, saya masih waras kalau mau ngelakuin itu sama kamu, lagi pun kamu nggak ada bikin nafsu nafsu nya, dada nya aja rata," ucap cowok itu seraya menyentil kepala gadis itu kebelakang.
Claretta meringis. Jidat mulus nya di sentil calon suami.
"Terus kalau bukan itu apa lagi? Mana pakai segala peluk peluk sembarang, eh pak dokter, gue emang suka dan cinta yah sama lo, tapi gue nggak semurahan itu kali buat bisa di sentuh sentuh sembarang, jahat banget lagi ngatain dada gue rata, tadi aja peluk nya lama banget," sewot Claretta. Et dah, bilang nya saja begitu di mulut, padahal di dalam hati bersorak riang.
Dokter Rian jadi merasa bersalah, salah dia juga sih main nyosor nyosor saja, jadinya kan malu sendiri.
"Kalau gitu saya minta maaf, sudah lancang," ucap dokter Rian dengan muka bersalah nya. Melihat hal itu Claretta menahan tawa nya agar tidak pecah, sekarang dia mau Pura-Pura ngambek dulu.
Claretta diam enggan menjawab, sekarang gadis itu malah menatap sinis kearah dokter Rian. Wajah dokter Rian itu wajah elus-able banget. Ingin rasanya dia menyentuh wajah manis itu, wajah dengan raut selalu datar dan dingin.
"Gue lagi ngambek sama pak dokter, jadi pak dokter kalau mau bikin gue baper nggak bakalan mempan, soalnya ini masih edisi ngambek, mulut pak dokter pedes banget masa," gadis itu kembali memulai drama nya, Dasar Drama Queen, bisa-bisa nya Claretta.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Pak Dokter [End✔ ]
RomanceBudayakan vote & follow [END] Genre: New Adult Brian Aldebaran claretta Liodra Claretta Liodra, gadis yang kelewat hiperaktif, humble, tetapi tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Memiliki dua kepribadian dalam satu raga, membuatnya seri...