B'Dolvine Girls

1K 83 4
                                    


Hallo🖐 apa kabar? Ada yang kangen RianRetta nggak nih?.

Sebelum baca cerita ini jangan lupa baca doa dulu yah, vote dan komentar nya juga nggak boleh ketinggalan🙃.

Happy Reading deh:

***

Keempat gadis itu menduduki salah satu meja yang berada di kantin bagian paling pojok, bukan nya apa-apa sebenarnya tempat seperti ini bukan Sesil dan Gladis banget, waktu masih temenan sama Nauranjing juga mereka duduknya selalu di tempat paling tengah, tempat paling istimewa yang mereka bertiga nobatkan sebagai tempat khusus mereka, jika saja ada yang berani menduduki tempat itu, siapa siap saja di labrak, karena si Sesil nggak pernah mandang bulu, mau cewek, cowok, banci sekalipun dia hajar. Siapa lagi jika bukan Sasa Sabrina yang menyebabkan mereka harus berakhir di tempat paling pojok kantin ini, entahlah masuk dalam circle pertemanan Sasa itu sungguh sangat sulit untuk beradaptasi, kalau di tanya kok Claretta bisa? Yaitu karena mereka sudah bersama sejak kecil, jadi mungkin sudah terbiasa akan satu sama lain.

"Kalian mau pesan apa? Biar gue aja yang mesen?" Ujar Gladis mengajukan diri untuk memesan makanan buat teman teman nya.

"Batagor aja gue mah, sama es teh manis mang Udin, bayaran nya minta sama si Sesilampir," dengan rasa tidak tahu dirinya Claretta berucap, Sasa yang tengah serius dengan buku nya pun terkikik kecil sementara Sesil yang jadi korban berdecak kesal.
Gladis terkekeh mendapati jawaban dari Claretta.

"Lo apa Sil?" Tanya gadis itu.

"Samain aja sama punya nya si dugong," jawab Sesil bermaksud untuk Claretta.

"Kejam banget mbak panggilan nya?" Gurau Claretta seraya terkikik geli.

"Lo mesen apa Sa?" Tanya Gladis.


"Salad sayur nggak pakai saos, minum nya air putih," tanggap Sasa seperti biasa fokus nya tetap pada buku.

Gladis mengangguk.

"Oke gue pergi mesen dulu,".

"Vegetarian lo yah Sa? Diet lo? Gue saranin sih nggak usah diet Sa, badan lo udah kurus kering gitu," celetuk Sesil.

Bukan Sasa yang menjawab melainkan Claretta "Udah kayak kambing dia Sil, makan rerumputan gitu, canda kambing," gurau gadis itu seraya memainkan ponsel di genggaman nya, sambil senyam senyum balas pesan dari calon imam.

Sasa menoleh sebentar lalu kembali fokus pada bacaannya.

"Gak waras," gumam nya tapi masih di denger oleh keduanya.

Dari arah sana Gladis datang dengan nampan berisi pesanan mereka, gadis itu kemudian meletakan di atas meja setelah itu mengambil duduk di sebelah Sasa.

"Taraaaa pesenan datang girls," heboh nya Gladis sendiri.

Atensi mereka kemudian terpecahkan,masing-masing mulai melepas kesibukan mereka dengan menatap makanan yang sudah mereka pesan. Sasa yang menutup buku, Claretta yang menyimpan ponsel ke saku seragam serta Sesil yang sedari tadi sibuk mengukir alis, heran Claretta lama-lama sama si Sesil kemana-mana selalu tacap, nggak sekalian aja tuh dia sulam alis, biar sebelas Dua belas sama alis nya inces Syahrini.

"Selamat makan," ucap keempat nya bersamaan.

Claretta mulai menyendokan satu sendok batagor pesanan nya kedalam mulut.

"Eh btw lo kenapa bisa berantem sama si bestie lo itu?" Tanya gadis itu pada Sesil, membuat gadis yang duduk di depan nya itu sedikit menatap kearah nya.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang