Mulai Terbiasa?

1.3K 87 8
                                    

Hallo apa kabar? Baik nggak? Kalau nggak baik di baik-baikin aja.

"Nggak semua yang ada harus abadi selamanya. Begitu pun dengan cinta"

-Kim Indah

"Kita bisa mencoba membuka lembaran baru. Kalau bukan sekarang kapan lagi?"

-Brian Aldebaran

By Kim Indah

Selamat Membaca:


Sesampainya di dalam ruangan dokter Rian, keduanya di landa kecanggungan. Claretta masih diam mematung seraya berdiri di sudut pintu. Gadis itu bingung harus memulai dari mana, biasanya juga tidak secanggung seperti ini. Tapi kali ini rasanya kok beda yah?. Duh deg deg gan banget ini mah.

"Kamu ngapain berdiri di situ kayak anak kucing saja," ujar dokter Rian buka suara. Claretta terhenyak dari lamunannya. Gadis itu menatap kearah Rian yang juga menatapnya.

"Emangnya gue boleh gitu duduk di situ?" Tanyanya seraya menunjuk kearah sofa yang sudah tersedia.

"Duduk aja, biasanya juga langsung duduk tanpa saya minta kamu main nemplok aja," balas dokter Rian. Claretta memutar bola matanya. Iya sih. Perkataan dokter Rian ada benarnya juga. Tapikan dia lagi malu nih, nggak kayak biasanya.

"Kan gue malu tuh," sewot nya.

Dokter Rian terkekeh pelan.
"Biasanya juga malu-maluin kamu," gumamnya yang masih bisa didengar oleh Claretta, sumpah demi apa muka dokter Rian yang biasanya datar kayak tembok kok mendadak manis gitu yah kalau lagi ketawa. Jadi pengen culik terus dinikahin.

"Datar aja cakep, apa lagi senyum. Meleleh dedek bang," celetuk gadis itu.

Claretta terus menatap kearah dokter Rian, gadis itu senyam senyum sendiri. Yaampun kok bisa yah ada manusia se-perfect dokter Rian ini. Udah ganteng, pinter, idaman lagi. Kalian nggak usah ikut-ikutan jadiin dokter Rian idaman yah, cukup Claretta saja.

"Kamu sibuk nggak besok?" Pertanyaan dokter Rian itu berhasil menyadarkan Claretta dari kehaluan nya.

Claretta sedikit menoleh kearahnya, gadis itu menaikkan satu alisnya. Maksudya apa coba tanyain sibuk atau tidak.

"Kamu sibuk nggak besok?" Ulangnya lagi.

"Sibuk sih kan besok harus kesekolah," jawabnya sedikit gugup.

Dokter Rian mengangguk setuju.
"Kalau pulang sekolah sibuk nggak?" Tanya nya lagi.

Claretta menggeleng "Enggak sih," jawabnya.

"Kalau gitu bisa dong ikut saya?" Tanya dokter Rian lagi. Ini Claretta bingung banget lho! Ikut kemana sih? Ke KUA? Kalau kesitu tujuannya mah lest go Claretta selalu siap lahir batin. Mauan kamu nak.

"Ikut kemana emangnya?" Tanya gadis itu.

"Nyari kado buat adik saya," jawabnya.

Claretta mengangguk.
"Bisa sih kalau pulang sekolah nanti tapi---,"

Gadis itu sedikit menjedakan ucapannya.

"Kenapa harus gue? Pak dokter kan nggak----

"Kayak nya sekarang saya harus membiasakan diri deh dekat sama kamu, yah meskipun kamu merepotkan dan berisik,". Belum sempat gadis itu melanjutkan ucapannya Rian sudah serga memotong.

Claretta terdiam cengo saat mendengarkan penuturan Rian yang di tujukan untuknya. Maksudnya apa coba? Harus mulai terbiasa? Sama dia gitu? Ini mimpi apa gimana sih? Kalau beneran mimpi tolong siapa pun jangan bangunin dia.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang