Aksi balas dendam

1.4K 102 7
                                    


Hallo, apa kabar? Baik nggak?
Nggak usah nanya kenapa baru up, kim udah usahain nih buat update, kemarin tugas ujian numpuk dan itu melelahkan🤥.

Selamat membaca:

Rian baru saja mengoprasi salah satu pasien nya, cowok itu mendudukan tubuh nya diatas kursi karena merasa kelelahan. Dia mengutak-atik ponsel nya dengan tenang, menatap penuh arti pada foto seorang gadis berseragam SMA yang terpampang nyata pada layar ponsel milik nya.
Seulas senyum kecil terbit di ujung bibir nya.

"Cantik,"

Satu kalimat itu bergumam dari bibir nya.

Setelah nya ia kembali menaruh ponsel nya diatas meja.
Mungkin ada lebih dari empat ratus empat puluh empat panggilan tak terjawab dan seribu dua ratus spam chat dari kontak yang bertuliskan.


Retta kesayangan nya Pak Dokter❤

Dan Rian benar-benar di buat terganggu sama semua yang sudah di lakukan gadis itu, mulai dari dia yang selalu mengganggu dirinya, selalu ada kemanapun dia pergi, selalu merengek tidak jelas, dan selalu merepotkan. Rian benar-benar benci situasi ini. Dimana dia masih terjebak pada masalah masalalu dan muncul lagi masalah baru. Kehadiran Claretta itu sama sekali tidak pernah diinginkan.

"Merepotkan," gumaman kecil itu meluncur dari bibir nya, setelahnya Rian menyalakan mode pesawat pada ponsel nya.

****

Claretta mendengus jengkel sudah lebih dari empar ratus kali gadis itu menghubungi dokter Rian, mengirim seribu dua ratus spam chat. Tapi tidak ada satu pun yang dibales.

"Jahat banget sih," kesal nya.

Gadis itu menghelah nafas panjang, sebenar nya ini salah dia juga sih, pakai telpon dan kirim pesan ke dokter Rian. Seharus nya dia paham sampai upin dan ipin tumbuh rambut dan masuk SMA juga tuh orang nggak akan pernah sudih ngangkat telpon  nya atau pun ngebalas chat dari dia.

"Samperin aja kali yah nanti pas pulang sekolah," monolog gadis itu.

"Kangen banget soalnya, tiga hari nggak ketemu pak dokter itu serasa tiga dekade loh," Sasa yang duduk di samping nya pun hanya mengggelengkan kepala dan memutar bola matanya malas, tidak heran lagi sih dengan kelakuan Claretta, sudah hapal luar kepala dia mah.

"Nggak waras," cibir nya.

Claretta melirik sekilas, "Dih sirik aja," balas nya.

"Kayak kurang kerjaan banget gue sirik sama lo, kayak penting aja tuh buat gue," semprot Sasa.

"Kalau nggak penting ngapain komen?" Claretta tak mau kalah.

"Terganggu soal nya sama tingkah laku loh yang nggak waras," ucap Sasa dengan nada ngegas.

"Mulut nya emang benar-benar minta di tampol. Jauh-jauh sana lo, dari pada gue khilaf ntar," cibir Claretta mendorong-dorong tubuh Sasa agar menjauh. Sementara yang mendapat dorongan diam saja tak menanggapi. Takut nya lama-lama dia juga jadi tidak waras macam Claretta.

Jam pelajaran terkahir sedang free class guru mata pelajaran nya hanya memberikan tugas individu, tentang sejarah  tujuan utama masuk nya bangsa Eropa ke Indonesia. Tugas nya sih dikerjain di rumah senin depan baru di kumpulkan dan di jelaskan di depan kelas.

Jujur saja nih yah, Claretta itu benar-benar tidak terlalu suka dengan yang namanya sejarah, apa lagi yang berkaitan dengan masalalu,  ngapain mikirin masalalu nggak guna banget, asal kalian tahu saja nih yah tidak ada yang dia suka selain yang berkaitan dengan dokter Rian.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang