Assalamualaikum teman2 maaf banget yah kemarin kemarin aku nggak up karena sibuk banget, kerjaan lagi numpuk, terus tugas2 sekolah juga. Jadi itu di bagian part yang ini aku khusus'in buat Claretta dan Sesil. Mungkin dari sini awal mereka bakalan baikan dan hubungan mereka juga membaik dalam artian pertemanan.Yaudah kalau gitu happy reading deh:
***
Keduanya berjalan beriringan diantara tembok tembok lusuh gang perumahan warga yang di depan nya terdapat banyak sekali anak kecil bermain, got got yang di penuhi sampah organik maupun anorganik. Begitu kotor dan tidak patut di tinggal menurut keduanya.
Claretta menoleh kearah Sesil yang dengan susah payah nya menjinjing dua kantong kresek besar tersebut sendirian, bukan nya dia Queen? Lalu mengapa sekarang bentukan penampilannya hampir mirip gembel yang tinggal di bawah kolong jembatan?.
"Lo abis dari mana?" Tanya gadis pirang itu tertuju untuk gadis yang berjalan tergopoh di sebelah nya. Sesil menoleh sejenak menatap musuh nya yang beberapa menit lalu telah menolong nya dari cowok cowok bejad yang kurang kerjaan. Gadis itu menatap Claretta dengan tatapan tenang tanpa ada gurat permusuhan.
"Mini market," jawab Sesil sekena nya.
Claretta mengangguk-anggukan kepala nya.
"Nggak pakai mobil? Kenapa?" Sekarang dia mulai kepo sama musuh nya sendiri. Claretta tetap berjalan santai di sebelah Sesil yang sedang kesusahan tanpa niat membantu.
Gadis itu mendengus menatap Claretta yang dari tadi terus bertanya banyak, dia nggak lihat apa ini Sesil sedang susah susah nya loh?.
"Emang lo pikir gue siapa ke mini market harus pakai mobil? Cucu nya ratu elizabeth? Atau anak nya Rafi Ahmad? Enggak kan?" Ketus. Itulah nada yang di sampaikan Sesil pada Claretta.
"Yah gue kan cuma nanya, elo kan Queen di sekolah, masa Queen di suruh ke pasar panas panas gini terus nggak pakai mobil lagi, gila banget kan?" Ujar Claretta sedikit ngegas.
"Lu kalau nggak tau mending nggak usah banyak bacod, bukan nya nolongin malah banyak nanya lo, kek dora," cibir gadis itu kearah Claretta.
Claretta mengerucutkan bibir nya kesal. Menyesal banget dia sudah tolongin Sesil, udah gitu nggak tahu terimakasih lagi, bangsat emang si Sesilampir ini.
"Yah lo kan nggak minta yaudah nggak gue bantu, nggak usah ngegas juga bangke," cibir Claretta membalas.
"Musti gue bilang dulu nih? Lo nggak ada inisiatif inisiatif sendiri buat membantu gue gitu? Wah bener bener lu. Nggak lihat apa gue kesusahan gini, jahat banget sih lu?" Semprot Sesil.
Claretta menatap gadis itu sinis, lalu kemudian menarik satu kantong kresek besar tersebut dan membawanya.
"Banyak banyak berterimakasih lo sama gue, hari ini gue udah banyak batuin lo," ucap gadis itu menyombong kan diri.
"Iya iya rese banget sih lo, untung lo musuh gue," cibir Sesil.
Hening tak ada yang bersuara, keduanya masih berjalan menuju tempat tujuan sekarang sudah keluar dari gang sempit, kedua nya berjalan diatas trotoar, tadi Claretta habis dari klinik dokter Arvin, keluar sebentar mencari taksi, tidak sengaja melihat Sesil yang tengah di cegat beberapa orang laki laki kurang kerjaan di seberang jalan. Gadis itu pun langsung berniat menolong musuh nya itu. Tidak tahu kenapa dia jadi ibah dengan Sesil, tampilannya macam gembel dekat lampu merah saja, awalnya ia kira cuma mirip tapi setelah di tinjau lebih dalam padahal itu beneran Sesilampir, yaudah tolongin aja, lumayan buat nambah pahala.
"Terimakasih,"
Claretta tersentak kaget mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Sesil, itu di tunjukan untuk dirinya? Tolong jelaskan sebelum ia menjadi besar kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Pak Dokter [End✔ ]
RomanceBudayakan vote & follow [END] Genre: New Adult Brian Aldebaran claretta Liodra Claretta Liodra, gadis yang kelewat hiperaktif, humble, tetapi tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Memiliki dua kepribadian dalam satu raga, membuatnya seri...