Kok Bisa Ada Di Dia Sih?

1.1K 84 0
                                    


Hallo semua nya, maaf banget hampir beberapa hari kemarin jarang up, karena ada beberapa urusan yang penting yang nggak bisa Kim tinggalin.

Gimana kabar kalian? Baik nggak? Semoga selalu baik yah! Pokok nya buat kalian semua readers setia ILUPD harus bahagia.

Vote + Comment

Yaudah deh Happy Reading:

***

"Selamat pagi dunia tipu tipu," ujar Claretta merentangkan kedua tangan tepat di depan jendela kamar nya yang berhadapan langsung dengan perbukitan, suasana yang sejuk dan asri pun langsung tersaji tepat di depan indera penglihatan nya, gadis itu menghirup oksigen dalam dalam, bau embun pagi yang sejuk tercium lembut, kicauan burung burung yang berterbangan di atas angin dengan suara terdengar nyaring, beberapa kupu kupu terbang mencari bunga, tikus tanah, tikus got, tikus laut, dan tikus cantik macam Sasa pun sedang tidak terlihat, Canda tikus cantik.

Pagi ini rasa nya bahagia banget, ya kan habis jalan sama pak dokter, kalau bukan pak dokter mah nggak jadi bahagia.

"Oke hari ini kita jalani hari dengan penuh kegembiraan," ucap Claretta dengan semangat.

"CLARETTA LIMA MENIT BATANG HIDUNG LO NGGAK MUNCUL DI MEJA MAKAN GUE TINGGALIN,"

Suara cempreng Sasa benar benar langsung membuat mood Claretta pagi ini jadi turun drastis, hancur sehancur hancur nya, Sasa tuh gimana yah pengen banget Claretta mutilasi tuh anak, tapi nih yah ada tapi nya, belum sempat Claretta mutilasi tuh anak udah mutilasi dia duluan. Kejam banget kan Sasa? Iya lah kejam, nama nya juga titisan roh jahat.

"IYA IYA GUE SIAP SIAP DULU," sahut Claretta dengan suara teriakan yang melengking.

"Sabar Retta sabar, Sasa adalah ujian terberat dari Allah buat lo, jadi lo harus sabar," gadis itu berlalu ke kamar mandi seraya mengelus dada nya dengan sabar.

***

Pagi ini SMA SANDARA jadi lebih menyenangkan menurut Claretta, tidak tahu alasan jelas nya, tapi yang pasti dia bahagia sekarang. Claretta berjalan menyusuri koridor, pagi ini mood nya kembali ceria.

"Ikut gue lo, gue mau bicara sama lo," Langkah kaki nya mendadak terhenti saat suara familiar itu terdengar nyaring di telinga nya.

Claretta menoleh menatap Sesil dan kedua teman nya, gadis itu mengangkat sebelah alis nya.

Claretta terkekeh pelan "Masih pagi, gue males banget ladenin orang nggak penting," jawabnya.

Sesil mendelik tajam berani berani nya gadis cupu itu berbicara seperti itu kepadanya.

"Lo beran---

"Kenapa emangnya kalau gue berani sama lo?" Tanya Claretta dengan angkuh.

Sesil yang kelewat emosi pun mendorong tubuh Claretta dengan kasar ke tembok, menyudutkan gadis itu, dengan seringai tajam nya gadis itu berkata.

"Lo itu cupu, lo gila, gadis nggak waras yang kerjaannya merepotkan orang lain, kadang gue bingung kenapa juga si Sasa mau temanan sama lo, secara dia kan pintar, banyak yang suka sama dia, dia kesayangan guru guru, dia murid kebanggan tapi kenapa yah dia mau aja temenan sama cewek nggak waras kayak lu?" Ucap Sesil tajam dan menusuk. Tapi bukan kata kata itu sebenarnya yang menjadi pusat perhatian Claretta, melainkan leher jenjang Sesil yang terpasang kalung yang sama persis dengan apa yang dia pilih untuk adik dokter Rian.

Kok bisa ada di dia sih?- Batin gadis itu.

Dengan satu kali hentakan Claretta. Mendorong Sesil membuat gadis itu tersungkur kebelakang.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang