Part 1

10.4K 614 9
                                    

Brukkk ...!

"Aww," ringis seorang cewek yang tak sengaja ditabrak Depra.

"Sorry, gue gak sengaja," ujar Depra sambil mengulurkan tangannya.

"Dep, cepetan. Semua orang udah kumpul diruang osis!" teriak seorang cewek, Depra repleks menoleh.

"Gue duluan ya, sekali lagi sorry." Setelah itu Depra berlalu pergi meninggalkan cewek tadi dengan posisi masih terduduk.

Depra berjalan bersama cewek yang tadi meneriakinya, menuju ruang osis. Cewek itu adalah Aluna, sahabat Depra sejak smp.

Depra memasuki ruang osis yang sudah penuh, hanya ada dua kursi kosong, yaitu miliknya dan Aluna.

"Assalamualaikum."

Setelah mengucapkan salam, Depra langsung memulai rapat siang itu.

Setelah menghabiskan waktu dua jam, untuk membahas tentang acara yang diselenggarakan sekolah. Akhirnya rapat itu selesai.

Semua orang sudah keluar, tersisa Depra sebagai ketua osis, Aluna sebagai sekretaris, Saga sebagai wakil ketua, dan Vania sebagai bendahara.

Mereka berempat akan membahas ulang hasil rapat hari ini, lima belas menit berlalu, akhirnya rapat itu benar-benar selesai.

Depra bergegas pergi, bahkan dia meninggalkan Aluna. Perutnya sudah minta diisi dari tadi.

Sesampainya di kantin, Depra langsung menghampiri meja sahabat-sahabatnya. Ada Vero~sahabat Depra sejak SMP, Daniel~ sahabat Depra sejak dia di SMA ini, dan yang terakhir ada Andra~sahabat Depra sejak SD.

Ketiga sahabatnya sudah lebih dulu memesan makanan, bahkan nasi goreng milik Andra tinggal seperempat.

"Hai,Dep. Gimana rapatnya?" tanya Vero setelah Depra selesai memesan makanan.

"Lancar," jawab Depra singkat

"Nih, den, pesanannya," ujar mang Koji sambil meletakan semangkuk bakso dan jus jeruk.

"Makasih mang."

"Sama-sama, mamang pergi dulu."

"Dep, bukannya itu Aluna,ya." Daniel menunjuk seorang cewek yang sedang berbincang dengan seseorang.

"Eh, iya. Aluna mau ngapain disana, tuh cewek juga siapa," ujar Vero dengan Pandangan ke arah depan.

"Jangan-jangan, si Aluna mau ngelabrak tuh cewek, tapi emang tuh cewek salah apa?" celetuk Andra

"Gak usah ngurusin orang lain," tukas Depra tanpa mengalihkan pandangannya dari bakso dihadapannya

"Dihh, lo cuek amat Dep. Aluna sahabat lo, lo gak ada niatan mau nyamperin gitu?" tanya Vero melihat sikap acuh Depra

"Nggak."

"Hadehhh, kok bisa gue temenan sama manusia es," gerutu Andra

💕

Asyila papan tulis di depannya dengan malas, rasa kantuk mulai menyerang, namun Asyila tetap memaksa matanya agar tetap terbuka.

"Syil, Syila," panggil Narra~ sahabat Asyila

"Kenapa," Asyila yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya kesamping.

"Gue denger, lo tadi tabrakan sama Depra ya?" tanya Narra setengah berbisik.

"Iya, emang Kenapa?" jawab Asyila santai

"Gila!  dia juga ngulurin tangan buat bantu lo?" tanya Narra lagi

"Iya, emang ada apa sih?"

"Asal lo tau, Depra itu dingin banget, dia jarang banget ngomong dan cuek banget. Pernah ada siswi yang gak sengaja ketabrak sama dia, bukannya ditolongin, Depra malah natap siswi itu dengan tajam, terus pergi gitu aja," jelas Narra dengan menggebu-gebu

"Dan lo tau, mungkin lo cewek pertama selain Aluna yang dapet kata maaf plus uluran tangan dari Depra," sambung Narra dengan mata yang berbinar

"Masa?"

"Ihhh, lo tuh gak percaya banget sih."

"Buk---"

"Asyila Azzahra dan Kinarra Assalwa, jika kalian masih ingin mengobrol silahkan keluar! ini tempat belajar bukan ngobrol," ujar pak Gibran dengan pandangan menusuk

Asyila dan Narra langsung tertunduk, malu. Akhirnya pak Gibran kembali melanjutkan kegiatan mengajarnya.

Asyila masih tertunduk, namun kali ini bukan karna pak Gibran, melainkan ucapan Narra tadi.

Jika saja dia punya keberanian untuk menunjukkan dirinya di hadapan Depra, mungkin saat ini dialah yang berada diposisi Aluna.

💕

Asyila dan Narra berjalan bergandengan menuju kantin, banyak orang yang menatap kearah mereka. Ada tatapan memuja, menghina, meremehkan, iri, dll.

Banyak orang di sekolah ini yang iri kepada Asyila karna bisa dekat dengan mostwanted girl, seperti Narra. Pasalnya menurut mereka Asyila adalah cewek cupu dan jelek. Dia sangat tidak pantas berada didekat Narra.

Asyila tak mempedulikan ucapan-ucapan disekitarnya. Asyila memilih meja yang akan mereka tempati sedangkan Narra memesan makanan.

Asyila memainkan handphonenya selama menunggu Narra kembali. Tiba-tiba ada seorang cewek yang menghampirinya.

"Lo, cewek yang tadi ditabrak Depra, kan?" tanya cewek itu to the point

"Iya, memangnya kenapa?" tanya Asyila balik

"Gue tau, lo mendapat perlakuan cukup berbeda dari Depra, tapi gue harap lo gak berharap lebih, ya." Asyila memutar bola matanya malas. Orang didepannya ini sungguh sangat menyebalkan.

"Iya. Gue gak berharap lebih kok," jawab Asyila membuat cewek didepannya tersenyum.

"Bagus. Lagian meskipun lo berharap, Depra mana mau sama lo. Gak selevel!" Asyila mengepalkan tangannya. Kalau bukan karna dia dalam mode penyamaran, udah abis ni cewek.

"Oke, gue duluan." Cewek itu berlalu pergi dengan angkuhnya.

"Cihh, gue bisa dengan mudah ngambil posisi lo, bahkan membuat lo hilang dari hidupnya Depra," batin Asyila. Dia memandang kepergian Aluna dengan tatapan sinis.

💞💞💞

Hai,guyss

Happy Reading

Typo bilang!!

Ushsn256

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang