Part 8

6.9K 368 9
                                    

"Syil, jelasin ke gue, kenapa lo berurusan sama kakel tadi," ujar Narra dengan wajah mengintimidasi.

"Dia ngatain gue jalang, ya gue marah lah," jawab Asyila santai lalu kembali melanjutkan makannya.

"Whattt, parah. Kok gue bisa gak tau," balas Narra heboh, yang malah membuat Asyila heran.

"Kenapa lo harus tau? dan kenapa lo bisa gak tau, padahal satu sekolah udah tau?" tanya Asyila sedikit ambigu.

"Hah," jawab Narra cengo.

"Oke gini, pertama, kenapa lo harus tau?" ujar Asyila, memperjelas maksud pertanyaannya.

"Ya karna gue sahabat lo," jawab Narra seadanya.

"Lo sahabat gue, kenapa bisa gak tau. Padahal satu sekolah udah tau tentang ini," tanya Asyila lagi dengan nada sedikit sinis.

Narra hanya diam, tidak tau harus menjawab apa. Saat kejadian tadi, dia sedang  bersama Andra, jadi dia tidak tahu menahu tentang hal ini.

"Diem kan lo," sambung Asyila lebih sinis.

Keduanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai Asyila tak sengaja melihat kearah pintu masuk, mata Asyila langsung melebar, Asyila langsung menghampirinya.

Asyila langsung menarik telinga cowok itu.

"Kenapa gak bilang kalau lo sekolah di sini juga,hah!" tanya Asyila dengan ekspresi dibuat segarang mungkin.

"A-aww... ampun, ampun," balas cowok itu, yang tak lain adalah Alrick.

"Jelasin!"

"Iya-iya, tapi jelasinnya sambil duduk," ujar Alrick dengan tampang memohon.

"Hmm."

Akhirnya mereka berempat, ditambah dua teman Alrick, menghampiri Narra yang sedari tadi hanya memperhatikan.

"Rik, sana pesen makanan!" perintah Alrick kepada salah satu temannya yang bernama Riko, yang sebenarnya adalah anggota geng The Wolf begitupun yang satunya.

"Ogehh, pesen apaan?"

"Gue bakso sama es jeruk, lo?" tanya Alrick kepada temanya yang bernama Reza.

"Samain aja," jawab Reza datar tanpa ekspresi. Aroma-aroma Iceboy.

"Ya udah, gue pesen dulu." Setelah itu Riko langsung pergi.

"Jelasin!" ujar Asyila dengan tatapan tidak mau dibantah.

"Sebenernya, gue udah sekolah dari kemaren, tapi gue sibuk ngurusin berkas-berkas, jadi gak keluar--,"

"Terus kenapa lo gak ngasih tau gue, kalau lo pindahnya ke sma ini," ujar Asyila memotong ucapan Alrick.

"Makanya jangan motong ucapan gue, maemunah," ujar Alrick gemas. "Gue gak ngasih tau lo, biar jadi surprise, tapi lo udah liat gue duluan," jelas Alrick.

"Ooo."

"Gue tadi ngeliat Depra sama cewek," ujar Alrick berniat menggoda Asyila.

"Udah tau," balas Asyila cuek.

"Ooh, kok mukanya jutek gitu, sih," tanya Alrick dengan nada mengejek.

"Serah gue dong, muka-muka gue, juga," balas Asyila ketus.

"Nih, pesenan lo bedua," ujar Riko tiba-tiba, membuat Alrick mengurungkan niatnya untuk kembali menjahili Asyila.

"Kita udah selesai, yuk Nar, ke kelas." Asyila segera berdiri dan menarik tangan Narra pergi.

Narra hanya pasrah melihat ekspresi Asyila yang tak bersahabat.

💕

Asyila menatap malas ke sekelilingnya yang sudah seperti pasar, ada yang ngobrol, tik-tok an, tidur, mengadakan konser dadakan, makan, mengerjakan tugas, dll.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang