Part 34

2.1K 110 1
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Asyila, Narra, dan Aluna sudah menunggu dirumah yang dulu ditempatinya bersama Alrick, mereka bertiga menginap disana.

Tak lama terdengar suara motor bersahut-sahutan pertanda anggota The Wolf sudah datang.

Alrick berjalan keluar rumah menyambut anggota geng nya.

"Yoo, pagi bosqu," sapa Rio sambil bertos ria dengan Alrick.

"Kita langsung berangkat apa gimana nih?" tanya salah satu anggota The Wolf.

"Langsung berangkat aja, ya." Semua anggota The Wolf langsung bersorak senang.

Asyila, Narra, dan Aluna segera bergabung bersama anggota yang lain.

"Ayo semua, kita doa dulu," seru Alrick. "Untuk mengawali kegiatan kita hari ini ada baiknya kita berdoa dulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai... berdoa selesai."

"Sekarang silahkan ambil posisi masing-masing, buat yang cewek kalau bisa dibonceng aja, biar lebih aman."

"Asyila sama gue!" ujar Depra tak terbantahkan.

"Narra sama gue, titik." ujar Andra ikut-ikutan.

Narra menatap ke arah Asyila, saat melihat Asyila menganggukkan kepala barulah Narra mendekati Andra.

"Aluna ayo naik!" Aluna langsung menuruti perintah Alrick.

Alrick segera menjalankan motornya diikuti Andra, Depra, dan semua anggota The Wolf.

"Dep, sebenernya gue mau bawa motor sendiri," ujar Asyila sedikit mengkode.

"Gak, perjalanan kita cukup jauh, nanti ada apa-apa," jawab Depra, ia tau maksud Asyila adalah cewek itu ingin membawa motor sedangkan ia dibonceng.

"Isss, ya udah deh." Asyila berdecak sebal.

Depra menarik tangan Asyila agar memeluknya.

"Dingin," ujar Depra saat Asyila akan menarik tangannya, akhirnya Asyila tetap memeluk Depra.

"WOYTT, PACARAN NYA NANTI-NANTI, FOKUS DULU!" teriak Rio dari belakang tapi Asyila dan Depra tak menghiraukannya.

Asyila malah mengeratkan pelukannya karna rasa dingin yang menerpa, Depra tersenyum senang dibalik helm nya.

"Pemandangannya bagus banget," ujar Asyila.

Asyila memperhatikan Andra dan Narra yang berada didepan mereka, sepertinya Andra memaksa Narra untuk memeluknya tapi Narra tidak mau.

"Hahaha." Asyila cekikikan melihat Andra yang terus menarik tangan Narra tapi kemudian Narra menarik tangannya, begitu seterusnya.

"WOYTTT, LO BEDUA KEK ANAK KECIL. UDAH NAR, PELUK AJA, DINGIN JUGA!" teriak Asyila.

Akhirnya Narra memeluk perut Andra, tak lama Andra mengacungkan jempolnya, sebagai tanda terimakasih.

"Rencana kalian masih jalan?"

"Iya, pokoknya sebelum Andra nembak Narra rencana tetep jalan," jawab Asyila dengan semangat membara.

"Huh, setau gue, Andra itu punya prinsip gak bakal pacaran sebelum dia nikah, jadi mau dia cinta ataupun nggak Andra gak akan nembak Narra." Asyila sedikit terkejut saat mengetahui jika Andra punya prinsip seperti itu.

"Truss, rencana gue gimana dong. Sia-sia aja perjuangan gue sama Narra."

"Mana gue tau, udah hentiin aja rencananya, biarin Narra sama Andra jalanin hubungan mereka sendiri, jangan ikut campur lagi," saran Depra membuat Asyila sedikit berpikir.

"Nanti gue ngomong dulu sama Narra, deh," putus Asyila akhirnya.

"Gila, tuh cowok ganteng banget," pekik Asyila saat melihat kumpulan geng, salah satu dari mereka ada yang duduk diatas motor dan menyugar rambutnya kebelakang, dan cowok itulah yang membuat Asyila terpekik.

"Dih, ganjen," cibir Depra, terselip nada cemburu.

"Dih, suka-suka gue dong, lagian Allah ngasih kita mata buat melihat keindahan ciptaannya dan cowok tadi salah satunya, jadi gue itu bukan ganjen melainkan menikmati keindahan ciptaannya Allah," balas Asyila tak mau kalah.

"Gantengan gue dibanding tuh cowok." Asyila langsung membelalakkan matanya, sejak kapan seorang Depra menjadi sangat percaya diri.

"Mana ada, gantengan tuh cowok," ujar Asyila bermaksud menjahili Depra.

"Buta mata, lo," cerca Depra, kesal.

"Lah, pendapat orang kan beda-beda," jawab Asyila membuat Depra sangat kesal.

Sepanjang perjalanan Depra hanya diam, bahkan ketika Asyila mengajaknya bicara dia tetap diam. Sikap Depra ini membuat Asyila kelabakan dan merasa bersalah, akhirnya Asyila mencari cara agar Depra tidak lagi marah padanya.

"Cowok tadi emang ganteng tapi gue gak sayang, sedangkan cowok didepan gue jelek tapi gue sayang," ujar Asyila dengan sungguh-sungguh, namun Depra tetap diam.

Asyila tidak tau saja kalau sekarang wajah Depra sudah memerah karna baper, beruntung dia memakai helm full face.

💕

Asyila terbangun dari tidurnya, saat melihat keluar hari sudah gelap, sepertinya ia kelelahan karna sunmori tadi.

Asyila membuka pintu kamarnya, terpampang semua anggota The Wolf cowok  yang tertidur pulas, Asyila baru ingat jika ia berada di markas The Wolf.

Asyila menahan tawanya saat melihat posisi tidur Andra dan Rio, kaki Andra berada diatas dada Rio sedangkan tangan Rio diatas wajah Andra.

"Hei." Asyila repleks menoleh kebelakang.

"Depra, lo ngagetin tau nggak!" ujar Asyila kesal.

"Lo ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Depra sambil memicingkan matanya.

"Gak papa, lucu aja liat Andra sama Rio." Depra menolehkan kepalanya kearah Andra.

"Alrick mana?" tanya Asyila menyadari diantara hamparan manusia ini tidak ada Alrick.

"Kayaknya di toilet, dia bangun setelah gue," jawab Depra seadanya.

"O."

"Syil, masak dong, laper nih." Asyila menatap Depra malas, namun ia tetap berjalan menuju dapur.

"Mau dimasakin apa?" tanya Asyila sambil melihat-lihat bahan yang ada dikulkas.

"Apa aja, yang penting cepet, laper banget gue," ujar Depra sambil menarik salah satu kursi.

"Ya udah."

Asyila langsung fokus memasak tanpa mempedulikan Depra yang terus merengek karena lapar.

Tak berapa lama, Asyila membawa  2 piring yang berisi nasi goreng spesial dan segera disambut Depra dengan suka cita.

"Akhirnya makan juga gue," ujar Depra sambil mulai memakan makanannya.

"Bilang makasih sama gue," ujar Asyila sedikit bercanda.

"MakasihAsyilayangcantikjelitamempesonatiadaduanyacetarmembahanadiduniatapidimulutsaja," ujar Depra tanpa jeda sedikit pun.

"Lo ngomong apa, dah," ujar Asyila santai.

"Udah, jangan ngajak gue ngomong lagi, gue mau makan."

"Ogeh."

💞💞💞

Hai guyss.
Maaf update nya lama banget, Minggu ini aku sibuk praktek jadi gak sempet ngetik.

Happy Reading guys

Salam
Ushsn256

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang