Syeila menatap gelisah kearah pintu rumahnya, anaknya belum pulang padahal hari sudah sore.
Tak lama terdengar suaranya mobil, ia adalah Aksa yang segera pulang saat istrinya mengatakan jika putrinya belum pulang.
Beberapa saat kemudian beberapa motor juga berhenti dirumah Asyila, mereka adalah Alrick dkk.
"Hei." Aksa memegang pundak istrinya yang sedang melamun.
"Pah, gimana ini, Zahra belum pulang padahal hari udah sore," ujar Syeila cemas.
"Kamu tenang dulu ya, aku udah memerintahkan semua bawahan aku untuk mencari Asyila." Syeila menggeleng, bagaimana bisa ia tenang sedangkan putrinya tidak diketahui dimana keberadaannya.
"Alrick kami udah nelpon Zahra?" tanya Syeila menatap Alrick.
"Udah Tante, tapi nomornya gak aktif," jawab Alrick membuat Syeila semakin tidak tenang.
"Terakhir kalian ketemu Zahra dimana?" tanya Aksa membuat Alrick menelan ludahnya, ini semua salahnya kalau saja tadi ia tidak meninggalkan Asyila pasti ini tidak akan terjadi.
"Maaf Om, Alrick salah lagi, tadi Alrick ninggalin Asyila di halte karna mau nganter Aluna dulu tapi saat Alrick balik ke sana Asyila udah gak ada," jelas Alrick dengan nada bersalah.
"Alrick kamu udah gila! kamu lebih mementingkan orang lain ketimbang Zahra," seru Syeila, selama ini ia mempercayakan putrinya kepada Alrick.
"Maaf Tante, Alrick tau Alrick salah," ucap Alrick penuh penyesalan.
"Segera perintahkan kepada anggota geng mu untuk mencari Zahra, jangan membuat upah yang saya berikan sia-sia," perintah Aksa , ia berusaha mati-matian untuk menahan emosinya.
"Baik, Om," jawab Alrick, ia segera keluar.
"Kalian semua juga ikut nyari Zahra!" perintah Aksa kepada Andra dan yang lainnya.
"Siap, om."
Syeila terus mondar-mandir didepan suaminya membuat Aksa yang melihatnya menjadi pusing.
"Sayang, mending kamu duduk aja, nanti kalau udah ada kabar aku pasti langsung bilang ke kamu," bujuk Aksa namun tak berhasil, Syeila tetap saja mondar-mandir tanpa mempedulikan Aksa.
"Kalau gitu aku pergi dulu, aku mau ikut nyari Zahra, kamu baik-baik dirumah."
"Kalau ada kabar langsung kasih tau aku," teriak Syeila saat Aksa sudah diluar rumah.
💕
Asyila terbangun saat hari sudah malam, ia melirik jam yang ada di kamarnya, menunjukkan pukul 19.15
Asyila menatap hp nya, ia tidak ada niatan untuk menghidupkannya karna tidak mau ada yang mengganggunya apalagi melacak keberadaannya.
Asyila memutuskan untuk turun kebawah, perutnya terasa perih karna belum diisi dari tadi siang.
"Eh, non udah bangun," ujar Bik Ina yang sedang menonton TV.
"Bibi udah makan?" Bi Ina menggelengkan kepalanya.
"Ayo kita makan, Bi," ajak Asyila.
"Ayo, Non."
Asyila berjalan mendahului Bi Ina, Asyila menarik salah satu kursi sedangkan Bi Ina dengan cekatan menyiapkan makanan.
Mereka berdua makan dengan suasana hening. Setelah menyelesaikan makannya, Asyila pamit ke kamar.
Asyila membuka pintu balkon kamarnya menatap bintang gemintang, pikirannya berkelana kemana-mana.
💕
Aksa menatap geram kearah semua bawahannya dan semua anggota The Wolf. Jumlah mereka hampir 400 orang namun tidak ada yang mampu menemukan keberadaan Asyila, bahkan Ardan juga ikut mengerahkan bawahannya namun tetap tidak bisa menemukan Asyila.
"APA GUNA SAYA MEMBAYAR KALIAN, JIKA MENEMUKAN SATU ORANG SAJA KALIAN TIDAK MAMPU!" teriak Aksa dengan tatapan mematikan. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara.
"SEKARANG KALIAN CARI ZAHRA! KALAU SAMPAI BESOK PAGI KALIAN TIDAK MAMPU MENEMUKANNYA, BERSIAPLAH UNTUK MENERIMA AKIBATNYA!"
Setelah itu semua orang langsung pergi dan berpencar mencari Asyila.
Depra yang baru saja pulang dari sekolah menatap bingung kearah orang-orang itu, Depra segera menghampiri Alrick.
"Alrick, ini ada apa sih?" Semua orang langsung menatap Depra.
"Lo gak tau kalau Asyila hilang?" tanya Andra dengan nada tak percaya.
"Lo gak baca pengumuman yang gue kirim di grup?" tanya Alrick dengan nada datar, Depra menggelengkan kepalanya.
"Gila lo! Untuk semuanya segera berpencar kalau ada yang menemukan petunjuk sedikit aja langsung kirim ke grup," perintah Alrick dengan ekspresi tak terbantah.
Semua orang langsung pergi dari sana meninggalkan Depra yang masih terdiam membisu.
"Om kecewa sama kamu," ujar Aksa yang berada dibelakang Depra, setelah itu dia langsung pergi.
Depra segera mengambil hp yang sedari pagi belum ia buka, banyak sekali chat dari grup The Wolf yang masuk dan juga chat dari Aksa yang menanyakan apakah Depra mengetahui keberadaan Asyila.
Depra meremas rambutnya, ia segera berlari menuju motornya dan langsung pergi mencari Asyila.
💕
Sinar matahari menyinari wajah Asyila, Bi Ina sengaja membuka tirai agar sinar matahari masuk.
Saat membuka mata, Asyila langsung melihat Bi Ina yang sedang menatap datar kearahnya.
"Kenapa, Bi?" tanya Asyila heran.
"Cepat atau lambat mereka akan menemukan keberadaan, Nona. Kekuatan mereka terlalu besar, mereka mempunyai relasi yang sangat banyak terlalu mudah untuk mereka menemukan rumah ini, keamanan yang saya buat juga tidak ada apa-apa nya jika mereka menemukan rumah ini," ujar Bi Ina membuat Asyila terdiam.
Asyila menatap Bi Ina. Bi Ina adalah seorang hacker yang cukup hebat, ia pernah membobol data perusahaan milik papah Asyila, karna itulah, tanpa sepengetahuan Papahnya, Asyila meminta bi Ina menjadi pengawal pribadi nya, namun bi Ina tidak menjaga Asyila dari jarak dekat, ia menjaga Asyila dari jauh.
Asyila sengaja menempatkan Bi Ina dirumah ini, agar tidak ada yang mengetahui keberadaan Bi Ina.
"Jadi apa yang akan Nona lakukan selanjutnya?"
"Aku akan kembali ke rumah sebelum mereka menemukan rumah ini," jawab Asyila santai, setelah itu ia pamit untuk mandi.
Setelah mandi, Asyila segera bersiap-siap dan turun kebawah untuk sarapan.
Asyila sarapan sendirian sedangkan Bi Ina berada diruang pribadinya. Selesai sarapan Asyila menghampiri Bi Ina.
Tok..tok..tok..
Terdengar suara pintu dibuka dan muncullah Bi Ina.
"Bi, Asyila pergi, mungkin kapan-kapan Asyila kesini lagi,"pamit Asyila.
"Oke, hati-hati dijalan," jawab Bi Ina.
Setelah berpamitan Asyila segera pergi dengan menggunakan motor yang ada dirumah ini.
1 jam kemudian Asyila sampai disebuah taman yang sudah lama ditinggalkan, taman itu adalah tempat Asyila dan Depra bertemu untuk pertama kalinya.
Asyila memandang sekitarnya, tiba-tiba terdengar suara dari belakangnya.
"Nyusahin!" ujar orang itu datar namun tersirat nada khawatir.
💞💞💞
Hai, guyss.
Akhirnya aku update, maaf ya updatenya lama banget, sekarang aku udah mulai magang, jadi mungkin updatenya lama dan jarang.
Salam
Ushsn256
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRA
Novela JuvenilFollow sebelum membaca!🙏 Depra dan Asyila, dua orang yang pernah bersama dimasa lalu, mereka berpisah karna Asyila harus ikut orangtua nya pindah ke luar negri. Beberapa tahun kemudian Asyila kembali keindonesiaan, namun Depra tak mengetahuinya, As...