part 2

9.3K 569 17
                                    

Asyila mempercepat langkahnya, dalam dua menit dia tidak sampai disekolah, maka sudah dapat dipastikan kalau dia akan telat.

Asyila berlari melihat gerbang yang akan segera ditutup, dan akhirnya tangan Asyila berhasil masuk, membuat orang yang tadinya ingin menutup gerbang berhenti.

"Izinin gue masuk, pliss," ujar Asyila dengan wajah memelas.

"Apa alasan gue untuk izinin lo masuk?" tanya orang itu, yang tak lain adalah Depra

"Gue ..., gue belom telat." ucap Asyila penuh percaya diri.

"Belum telat?!" Depra mengangkat sebelah alisnya.

"Iya dong, gerbangnya kan belom ketutup sempurna dan tangan gue udah masuk duluan, jadi gue blom telat," ujar Asyila dengan senyum meyakinkan.

"Hmm, oke. Tapi cuma kali ini," balas Depra Akhirnya. Kemudian ia membuka sedikit gerbang, agar Asyila bisa lewat.

Asyila tersenyum penuh kemenangan, ia langsung berlari masuk, hingga sebuah tangan menghentikan langkahnya.

"Eitts, tunggu dulu. Lo cewek yang kemarin, kan?" tanya Aluna, cewek yang kemarin menghampirinya di kantin.

"Apaan sih, lepasin. Gue mau ke kelas!" ujar Asyila berusaha melepaskan tangannya.

"Gue peringatin, ya. Gak usah keganjenan sama Depra, lo itu gak akan pernah bisa dapetin dia. Sadar diri aja, lo itu cuma cewek cupu, miskin, dan jelek. Masuk sekolah ini aja pake jalur beasiswa." Asyila meremas rok nya, mencoba memendam rasa marah yang muncul.

"Nih cewek  ngeselin banget sih, ngatain gue miskin, sekolah pake beasiswa, blom tau aja dia Papah sekaya apa." gerutu Asyila, meskipun hanya dalam hati.

"Kenapa? Mau marah. Sana pergi, abis ini gue harus cuci tangan pakai sabun."

Asyila masih menahan amarahnya. Sebelum pergi Asyila membisikkan sesuatu  ditelinga Aluna.

"Hati-hati. Gak usah terlalu sombong."

Aluna memandang Lekat Asyila yang telah melangkah pergi. Ada perasaan was-was yang menghampirinya, meskipun Aluna sendiri tidak tahu, apa yang membuatnya merasa seperti itu.

"Dia, bisikin apa, Al?" Vero menghampiri Aluna yang masih terdiam.

"Gak tau, gak kedengeran," dalih Aluna, setelah itu dia pergi menghampiri Depra.

"Dep, yuk ke ke kelas," ajak Aluna yang diangguki oleh Depra

Depra dan Aluna berjalan beriringan, Depra dengan wajah tampan dan aura dinginnya dan Aluna dengan wajah cantik dan senyum manis di bibirnya, membuat mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.

💕

"Huhhh, gila. Gue capek banget," gerutu Asyila saat dirinya sampai dikelas, dan beruntungnya belum ada guru yang masuk

"Gimana ceritanya lo bisa telat? perasaan biasanya, lo dateng paling  awal," tanya Narra saat Asyila baru saja duduk dikursinya.

"Bentar, gue napas dulu."

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Asyila bercerita kepada Narra tentang alasan kenapa dia bisa telat.

"Gue semalem gak bisa tidur, akhirnya gue mutusin buat baca wattpad, eh, kebablasan. Gue baru tidur jam empat pagi," Papar Asyila Membuat Narra melongo.

"Syil, jadi lo telat cuma karna baca wattpad?" tanya Narra masih tak percaya

"Iya. Soalnya ceritanya seru banget, hehehe," ujar Asyila nyengir kuda.

"Astagfirullah, baru nemu gue temen kek gini," Narra menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Harusnya, lo bersyukur Ra, temen kayak gue itu Limited Edition," ujar Asyila.

"Limited Edition ndas mu, yang suka baca wattpad itu banyak, bukan lo doang!" cerca Narra kesal.

"Tapi yang jadi temen lo, cuma gue doang,kan?" ujar Asyila menaik turun kan kedua alisnya.

"Dihhh, percaya diri sekali anda," cetus Narra.

"Cieee marah, Nar ..., Narra. Jangan marah dong, nanti cantiknya ilang, terus Andra gak mau sama lo," ujar Asyila yang membuat Narra semakin kesal.

"Bodo, gue marah sama lo," ucap Narra memalingkan wajahnya.

"Lah, marah kok bilang-bilang, sih." Asyila semakin genjar menggoda Narra, bahkan dia menoel-noel pipi Narra. "Nar ..., Narra, Andra lewat," ujar Asyila.

"Mana?" tanya Narra menolehkan kepalanya kearah jendela, " kok, gak ada?" Narra melihat kearah Asyila meminta penjelasan.

"Ya, gak ada lah. Orang lewatnya dihati bukan di depan kelas," ucap Asyila.

"Bangke,lo!" umpat Narra yang masih bisa didengar Asyila.

"Hehehe." Asyila cuma nyengir kuda.

"Nar, kok pak Wira gak dateng-dateng?" tanya Asyila melihat kearah pintu masuk.

"Makanya, dateng jangan telat. Gak tau informasi kan,lo," hardik Narra.

"Yee, lo mah. Tinggal kasih tau aja, susah amat," balas Asyila.

"Pak Wira ada kerjaan, jadi gak bisa masuk. Kita free," ujar Narra akhirnya.

"Whatt. Tau gitu mending gue baca wattpad aja," teriak Asyila membuat semua mata memandang kearahnya.

"Lo malu-maluin banget sih," gerutu Narra menjitak kepala Asyila.

"Sakit tau," sungut Asyila.

"Lagian, Asyila lo itu lagi jadi cupu, jaga sikap dikit kek," Ucap Narra.

"Iya-iya," jawab Asyila sambil mengelus kepalanya. " Gue mau ke perpustakaan aja deh, bye." Asyila segera menghampiri Riski~ ketua kelas XI ips 3. Meminta izin untuk keluar kelas, setelah mendapatkan izin Asyila langsung berlalu pergi.

Saat sedang berjalan, Asyila tak sengaja melihat Depra dan Aluna sedang berjalan menuju ruang guru.

"Kok, sakit ya liat mereka selalu berdua," gumam Asyila.

Karna tidak mau berlama-lama melihat mereka, yang membuat hatinya sesak. Asyila memutuskan segera pergi dari sana.

Tiba-tiba, seseorang menarik tangannya dan membawanya ke belakang kelas.

"Lo, siapa?" tanya Asyila dengan pandangan mengintimidasi. Dia tidak bisa melihat siapa orang didepannya karna terhalang oleh topi yang dipakai orang itu.

"Ini gue, Andra." Asyila langsung menghembuskan napas lega. Ternyata orang didepannya adalah sepupunya

"Ngapain lo bawa gue kesini?"

"Kata Alrick, dia besok bakal pulang ke Indo, lo disuruh jemput dia di bandara," terang Andra

"Lah, kok gue. Lo kan bisa," protes Asyila

"Alrick mau nya, elo. Lagian dari bandara dia mau ke markas dulu."

"Isss, ya udah. Minggir, gue mau pergi!" ujar Asyila

"Mau kemana?" tanya Andra menghadang Asyila.

"Ke perpus, 'napa? lo mau ikut?" ketus Asyila, dengan wajah cemberut

"Gak, gue mau ke kelas," jawab Andra melangkah lebih dulu.

"Dihhh, dasar sepupu gaje," umpat Asyila

💞💞💞

Hallo guyss

Happy Reading

Typo bilang

Ushsn256

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang