Part 19

2.3K 117 1
                                    

Sesuai Janji aku, malam ini aku double update

Happy Reading guysss

...

Depra kembali mengamati wajah Asyila, ekspresi cewek itu berubah-ubah, kadang senyum, terus ketawa, tiba-tiba kesal, yang lebih parah, Asyila ngakak sampe kakinya ngangkat.

"Kayaknya nih orang, udah gila deh," gumam Depra.

Tiba-tiba perutnya berbunyi, maklum ini udah pukul setengah 12 siang dan dia belum makan.

Depra berjalan ke dapur untuk mencari makanan, namun tidak ada apa-apa, hanya ada nasi. Depra baru ingat jika pembantu mereka tadi pagi tiba-tiba sakit sehingga hanya sempat memasak nasi.

Akhirnya Depra kembali ke ruang keluarga, menghampiri Asyila yang masih fokus dengan hpnya. Depra sampai geleng-geleng melihat tingkah laku Asyila.

"La." Berbeda dari sebelumnya, kali ini Asyila langsung mengangkat kepalanya.

"Kenapa?"

"Lo bisa masak gak?" Bukannya menjawab pertanyaan Asyila, Depra malah balik bertanya.

"Bisa."

"Masak dong, gue laper banget nihh, tapi di dapur cuma ada nasi," ujar Depra dengan wajah memelas membuat Asyila menjadi kasihan.

"Oke." Asyila segera meletakkan hpnya dan berjalan menuju dapur. Sedangkan Depra mengikuti dari belakang.

Asyila segera menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan memulai pekerjaannya.

"Dep, bantu iris bawang dong!" Depra segera melakukan apa yang diucapkan Asyila.

"Nih." Depra memberikan bawang yang sudah ia iris tipis.

"Nih, bantu potong wortel sama kentang!"

"Okeyy."

Setelah berkutat cukup lama, akhirnya acara masak-memasak itu selesai, Asyila segera memasukkan sup buatannya ke dalam sebuah mangkuk.

Asyila membawa sup itu kemeja makan yang sudah dipenuhi oleh menu lain.

"Akhirnya, makan juga," celetuk Depra, matanya berbinar.

Asyila mengambilkan Depra nasi, persis seperti istri yang sedang melayani suaminya untuk makan. "Masih mau lagi atau cukup?"

"Tambahin, banyak-banyak, gue udah laper daritadi," ujar Depra.

"Nihh, makan yang banyak." Asyila memberikan piring yang berisi nasi beserta lauk pauknya.

"Makasih, Lala."

"Sama-sama."

💕

Saat ini, Asyila dan Depra berada digazebo yang ada ditaman belakang rumah Depra. Sebuah gazebo minimalis yang berada diatas kolam renang.

Byurr...

Depra melompat ke dalam kolam, membuat airnya muncrat kemana-mana dan mengenai Asyila.

"Depraaa, iss. Nyebelin banget sih," gerutu Asyila, bukannya meminta maaf, Depra malah menyimpratkan  air ke arah Asyila dan membuat cewek itu semakin kesal.

"La, ayo berenang."

"Jangan ngadi-ngadi lo, gue gak bawa pakaian ganti," ujar Asyila waspada, biasanya kalau Depra mengajaknya berenang dan ia tidak mau, maka Depra akan menarik nya.

Seperti dugaan Asyila, Depra langsung naik ke gazebo dan menariknya agar mau berenang bersama.

"Dep, gue gak mau," tolak Asyila namun Depra mengacuhkannya.

Depra segera mendorong Asyila, membuat cewek itu langsung masuk kedalam kolam, sedangkan Depra tertawa melihat ekspresi Asyila.

"To... Long, Dep to-long... Dep gue gak... bisa berenang, tolong...." Asyila berteriak dengan kepala yang timbul tenggelam.

Tanpa pikir panjang,Depra langsung melompat kedalam kolam dan menghampiri Asyila. Saat Depra akan menarik pinggang Asyila, Asyila langsung berenang menjauh. Depra terdiam beberapa saat baru kemudian menyadari kalau Asyila hanya berpura-pura.

"Wlekk, Depra kena tipu, Depra kena tipu. Emang enak, rasain Lo," ejek Asyila.

"Wahh, udah berani ya sekarang." Depra segera mengejar Asyila, melihat itu Asyila langsung berusaha keluar dari kolam, namun sepertinya gerakan Depra lebih cepat.

"Eitss, mau kemana," Depra segera menarik pinggang Asyila.

"Dep, lepasin gak," ujar Asyila berusaha melepaskan tangan Depra dari pinggang nya.

"Kalau gue gak mau, gimana dong?"

"Depraaa," rengek Asyila membuat Depra semakin gemas.

"Prada, Lala mau naik, Lala gak suka basah, jadi tangannya lepas, ya!" Bak terhipnotis, Depra segera melepaskan tangannya, Asyila pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia segera berenang ke tepi kolam dan naik ke atas.

"Bye-bye Depra." Asyila segera berlari masuk kedalam rumah.

💕

Karena hari sudah sore, Depra memutuskan untuk mengantar Asyila pulang.

Kali ini Depra cukup berbeda dari biasanya, karna kali ini Depra tidak memakai motornya melainkan mobil. Mereka berdua segera pergi.

"Dep, nanti jangan langsung pulang ya, gue mau ke toko buku dulu."

"Mau beli buku apaan emang?"

"Gue mau beli novel,"

"Novel apa?"

"Pelangi dan Matahari, sebenernya gue udah sering baca novel itu, tapi gak pernah bosan, heran, deh."

"Lah terus, ngapain Lo mau beli lagi, tuh novel?" tanya Depra.

"Novel nya ilang," ujar Asyila sedikit sendu.

"Makanya novel itu dijaga baik-baik, biar gak ilang!"

"Hmm. Btw, acara ultah sekolah berapa hari lagi?"

"Lima mungkin, yang pasti acara puncaknya hari Jum'at," jawab Depra sambil fokus nyetir. "Lo mau ikut lomba apaan?"

"Gue, emmm... mungkin dance,"

Saat melewati sebuah toko buku, Depra langsung berhenti dan memarkirkan mobilnya.

"Yuk." Tanpa sadar Asyila menggenggam tangan Depra.

"Dep, Lo tunggu disini bentar, gue mau cari novelnya dulu.

"Hmm."

20 menit kemudian Asyila telah kembali membawa novel yang diinginkannya, padahal waktu dimobil, Asyila bilang hanya akan membeli satu novel, tapi malah membeli enam.

"Yuk, pulang."

"Hayukk." Depra segera menggenggam tangan Asyila, bergandengan menuju mobil.

💞💞💞

Hai guysss

Happy Reading, semoga suka sama part ini.

Salam
Ushsn256


DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang