Part 7

7.1K 399 12
                                    

"Prada, sini dulu Papah mau ngomong," panggil Rajes, papanya Depra.

Depra menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri papanya.

"Ada apa, Pah," tanya Depra.

"Jadi gini, kemarin papa ketemu sama sahabat lama, terus kita ngobrol lah, nah karna papa sama sahabat papa ini udah dekat dari masih kecil-kecil, jadi kami berniat untuk menjodohkan kamu sama anaknya," jelas Rajes dengan wajah penuh harap.

"Gak. Aku gak mau, aku bisa cari jodoh aku sendiri,Pa," ujar Depra memohon.

"Papa gak nerima penolakan!"

"Pah, Prada itu baru kelas 11 sma, masih terlalu muda buat nikah," bujuk Depra berharap papanya membatalkan niatnya itu.

"Loh, gak papa dong. Yang penting calon masa depan kamu udah pasti bibit, bebet, bobotnya," balas Rajes tetap keukeh.

"Huhh, pokoknya Prada gak mau dijodohin," ketus Depra.

"Heh, inikan cuma--."

"Cuma apa? pokoknya Prada gak mau dijodohin!" sungut Depra memotong ucapan papanya.

"Ini hanya--."

"Pokoknya Prada gak mau,titik!!" sergah Depra kesal.

"Ini hanya PRANK," teriak Rajes membuat Depra menatapnya tajam.

"Hadehh, bapak gue kenapa, dah." batin Depra

"Sabar... sabar prada, sabar," ujar Depra mengelus dadanya.

"Hahahaha, aduh, hahaha, pe... rut papa haha..., sakit," ujar Rajes tidak jelas akibat tawanya yang membludak.

"Karma instan tuh," ejek Depra dengan wajah datar.

"Haha..., aduh, perut papa sakit nih, gara-gara ngeprank kamu," ujar Rajes masih dengan sisa tawanya.

"Salah siapa ngeprank anak sendiri," balas Depra menatap papanya dengan aura permusuhan.

"Papah itu, cuma mau hari kamu lebih berwarna, karna sejak kepergian Asyila, hidup kamu itu jadi monoton, gak berwarna,gak seru," ujar Rajes membuat Depra sedikit terdiam. Ternyata maksud papanya baik, dia hanya ingin membuat Depra kembali seperti dulu.

"Udahlah, Prada berangkat dulu," Depra segera menyalimi ayahnya dan melangkah pergi.

💕

Selama perjalanan ke sekolah, Depra terus memikirkan ucapan Papahnya, apa benar jika hidupnya berubah sedemukian rupa hanya karna kepergian Asyila.

Sebenarnya, Depra berubah bukan cuma karna kepergian Asyila tetapi juga Mamahnya. Sejak kecil Depra tidak pernah merasakan kasih sayang Mamahnya, Mamahnya meninggal saat melahirkannya.

Hingga Depra bertemu Asyila, mereka memiliki kehidupan yang hampir sama, Depra yang kekurangan kasih sayang karna mamanya meninggal dan papanya sibuk bekerja dan Asyila yang  kekurangan kasih sayang karna kedua orang tuanya sibuk bekerja.

Sejak pertemuan pertama mereka, Asyila dan Depra menjadi sangat dekat, mereka saling memberi perhatian, terkadang mereka juga bermain bersama Alrick dan Andra.

Sampai hari itu tiba, hari dimana Asyila pergi, di depan Asyila Depra memang terlihat tegar, namun setelah Asyila pergi, disitulah Depra hancur, Depra terluka, Depra terpuruk, tidak ada lagi yang memberinya perhatian, dia hanya memiliki satu teman, yaitu Andra.

Akhirnya, terbentuklah Depra yang sekarang, Depra yang dingin, cuek, anti cewek, dan monoton.

Saat Depra smp, dia bertemu dengan Aluna. Sikap Aluna yang ceria dan perhatian membuat Depra sedikit luluh dan bersikap lebih hangat.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang