Part 25

2.3K 115 3
                                    

Asyila berjalan menuju lapangan basket indoor, tempat Alrick sedang latihan basket. Saat berangkat tadi, Asyila menebeng mobil Alrick karna terlalu malas menyetir.

Pemandangan pertama saat Asyila sampai di lapangan adalah Alrick yang sedang mengobrol dengan Aluna, tampaknya Aluna memberikan Alrick minum dan membantu mengelap keringat Alrick.

Asyila yang melihat itu semakin yakin kalau Alrick dan Aluna mempunyai hubungan spesial.

"Abang!" teriak Asyila, ia tak mempedulikan tatapan semua orang yang tertuju padanya. Dengan gaya angkuh Asyila berjalan menghampiri Alrick.

Asyila langsung bergelayut dilengan Alrick sambil menatap Aluna yang juga sedang menatap sengit kearahnya.

"Abang, ayo pulang. Gue udah laper," rengek Asyila dengan nada dibuat-buat, ia ingin melihat reaksi Aluna.

"Duh.... Lo pulang bareng Depra aja ya, gue habis latihan masih ada urusan," ujar Alrick dengan nada lembut.

"Isss! tau gini mending gak sekolah tadi," jawab Asyila kesal, ia melepaskan tangan Alrick, lalu berjalan pergi dengan ekspresi datar. Beberapa orang disana menyorakinya.

"Diem lo semua!" bentak Alrick, setelah itu ia berlari menyusul Asyila, Aluna mengepalkan tangannya, kesal.

Alrick langsung menarik lengan Asyila. "Ayo gue anterin," ujar Alrick membuat Asyila tersenyum kecil, merasa menang karna Alrick masih memprioritaskan nya.

"Katanya habis ini ada urusan, ntar telat gimana?"

"Gak, udah cepetan!" Asyila segera mengikuti langkah Alrick menuju parkiran.

💕

Asyila sedang santai-santai sambil membaca Wattpad, tiba-tiba... "Part ini dihapus demi kepentingan penerbit”

"Anjing!! lagi seru juga, nyebelin banget sih!" Asyila melempar hp nya kekasur.

Asyila menatap langit-langit kamarnya, memikirkan tentang hidupnya yang suram. Tiba-tiba Asyila teringat misinya. Asyila segera bersiap-siap menuju mansion Papahnya.

Sekitar 30 menit kemudian Asyila sampai, gerbang otomatis terbuka saat Asyila memperlihatkan wajahnya kesebuah alat yang tertempel digerbang itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, Asyila segera masuk. Semua penjaga yang melihat Asyila langsung menundukkan kepala.

Asyila sampai didepan sebuah ruangan, setelah Asyila membuka pintu terlihatlah lemari dan meja yang begitu banyak. Asyila berjalan masuk dan menutup pintu.

Asyila bergegas mencari berkas yang mungkin menyimpan data tentang Alrick, Narra, dan Lulu. Setelah mencari cukup lama, akhirnya Asyila menemukan sebuah map yang bertuliskan "Data penjaga tuan putri"

Asyila membuka map itu, nama yang muncul pertama kali adalah Alrick, lalu Andra, Aluna, Narra, dan semua anggota inti geng The Wolf.

Asyila cukup terkejut saat mengetahui jika tujuan dibentuknya geng The Wolf adalah untuk melindungi dirinya dan ketua selanjutnya sudah ditentukan, tertulis diberkas itu. Pantas selama ini Alrick tidak pernah serius soal seleksi untuk ketua geng The Wolf selanjutnya.

Asyila menutup berkas itu dan kembali menyimpannya, kemudian keluar dari ruangan itu. Saat sedang berjalan menuju ruang kerja Papahnya yang berada dilantai dua,  Asyila tak sengaja melihat keluar, ditempat parkiran terlihat Alrick yang sedang membukakan pintu mobil untuk seseorang sedangkan disampingnya terdapat Narra yang datang dengan motornya, saat cewek itu keluar Asyila langsung melihat wajahnya, dia adalah... Aluna.

"Huh, udah gue duga," gumam Asyila.

Asyila mempercepat langkahnya menuju ruang kerja Papahnya, ia segera masuk, lalu menghampiri sebuah rak buku. Asyila menarik sebuah buku, tak lama kemudian rak itu bergeser menampilkan sebuah ruangan tempat bersantai, Asyila masuk keruangan itu lalu kembali menarik sebuah buku dan rak itu kembali ketempat semula.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang