Part 32

2.1K 118 1
                                    

Asyila berkeliling mencari keberadaan Depra sambil membawa makanan dan sebotol minum.

Ia sudah berkeliling sekolah dari tadi namun Depra tetap tidak kelihatan batang hidungnya.

Asyila mendudukkan tubuhnya dibangku taman sekolah, ia menatap sekitarnya, banyak siswa sekolah lain yang berada di taman itu.

Mata Asyila tak sengaja menatap sepasang manusia dibawah pohon yang tak jauh dari tempatnya duduk. Sepasang manusia itu adalah Depra dan Zelva.

"Kenapa rasanya sesak banget liat dia sama orang lain padahal gue bukan siapa-siapa"  batin Asyila dengan pandangan lurus kerah Depra.

"Gue capek-capek nyariin dia, eh, dia nya malah lagi dua-duaan sama orang lain," gumam Asyila sambil tersenyum hambar. Ia memutuskan untuk pergi dari sana.

💕

Depra sedang berjalan menuju kantin, perutnya sangat lapar, sejak pagi ia belum makan apapun, hanya sempat minum segelas air putih.

"Dep." Depra menolehkan kepalanya, terlihat Zelva yang sedang berlari kearahnya.

"Lo mau ke kantin? gue bareng lo ya," ujar Zelva dengan dengan senyum manis.

"Iya." Depra terlalu malas untuk menanggapi Zelva karna itulah ia langsung mengiyakan.

"Makasih, lo baik banget, gak berubah dari dulu," ujar Zelva dengan senyum senyum manis.

"Hahaha," balas Depra tertawa kecil meskipun sebenarnya dia sangat malas melakukan itu, dia hanya bingung harus apa untuk menanggapi Zelva.

"Yuk jalan."

Depra berjalan lebih dulu sedangkan Zelva dibelakang, Depra mempercepat langkahnya perutnya terasa sangat sakit.

Sesampainya di kantin, keadaan sangat ramai, meja yang kosong tidak ada lagi, dan semua stand makanan sudah dikelilingi banyak orang.

"Huffttt." Depra menghela nafas berat, kalau begini kapan dia akan makan.

"Yahh penuh, mana rame banget lagi," keluh Zelva. Zelva menatap wajah Depra yang sedikit pucat.

"Dep, gue baru inget, kalau ditas gue ada beberapa cemilan dan minuman, kalau lo mau, kayaknya lo udah laper banget," ujar Zelva menawarkan.

Depra berpikir sejenak lalu kemudian mengangguk.

"Kita makan nya di taman aja ya, disini gak ada tempat duduk lagi." Depra hanya mengangguk, setuju.

Depra berjalan beriringan bersama Zelva, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

Sesampainya di taman, mereka segera duduk dibawah sebuah pohon yang cukup rindang. Zelva segera membuka tasnya, mengambil sebuah roti dan memberikannya kepada Depra, Depra menerimanya dengan senang hati.

"Makasih," ujar Depra.

"Sama-sama, gue seneng bisa nolong lo," balas Zelva dengan senyum semanis mungkin.

Beberapa saat kemudian Depra sudah menghabiskan dua bungkus roti dan sebotol air mineral.

"Lo kayaknya laper banget, Dep, lo gak sarapan?" tanya Zelva dengan wajah khawatir.

"Iya, makasih banyak ya makanannya, maaf bukannya gue gak tau diri tapi gue harus pergi, kerjaan gue masih banyak," ujar Depra tak enak hati.

"Iya gak papa kok, gue ngerti. Semangat ya ," ujar Zelva.

"Makasih, gue pergi duluan, bye," Depra segera berlari pergi, sedangkan Zelva menatap kepergian Depra dengan senyum penuh arti.

💕

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang